Selasa 04 Jan 2022 14:19 WIB

Helikopter Israel Jatuh, Dua Pilot Tewas

Helikopter Israel tersebut jatuh ketika sedang menjalani latihan penerbangan.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Teguh Firmansyah
Pesawat helikopter jatuh (ilustrasi)
Foto: AP/Ariel Schalit
Pesawat helikopter jatuh (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Dua pilot helikopter militer Israel tewas dan seorang awak cedera dalam kecelakaan di Laut Tengah. Militer Israel pada Selasa (4/1) mengatakan, mereka akan melakukan penyelidikan atas insiden tersebut.

Helikopter maritim "Atalef" IAF jatuh pada Senin (3/1) di Mediterania, tepatnya di lepas pantai kota utara Haifa. Helikopter tersebut jatuh ketika sedang menjalani latihan penerbangan.

Baca Juga

Tim penyelamat, termasuk Unit Misi Bawah Laut Pasukan Khusus Israel telah dikerahkan untuk mencari korban. Mereka mengatakan, dua pilot helikopter tersebut dinyatakan tewas di tempat kejadian."Sementara sanggota awak ketiga, yang merupakan seorang pengamat udara mengalami cedera sedang," ujar pernyataan militer, dilansir Al Arabiya.

Komandan Angkatan Udara Israel, Amikam Norkin mengumumkan, pembekuan latihan terbang untuk sementara. Seorang perwira senior akan memimpin tim investigasi untuk mengungkap penyebab insiden kecelakaan tersebut.

Sebelumnya, Israel menandatangani kesepakatan dengan Amerika Serikat (AS), untuk membeli 12 helikopter Lockheed Martin Corp CH-53K dan dua pesawat pengisian bahan bakar Boeing Co KC-46. Kementerian Pertahanan Israel pada Jumat (31/12) memperkirakan total pembelian tersebut mencapai sekitar 3,1 miliar dolar AS.

Kesepakatan itu ditandatangani pada Kamis (30/12). Kesepakatan ini bagian dari peningkatan kemampuan angkatan udara Israel dan termasuk opsi untuk membeli enam helikopter tambahan.

Pengiriman helikopter tahap pertama akan tiba di Israel pada 2026. Kepala Material Angkatan Udara, Shimon Tsentsiper, mengatakan kepada Radio Angkatan Darat Israel bahwa, pesawat pengisian bahan bakar yang dipesan akan dikirim setelah 2025.

Tsentsiper mengatakan, Israel berusaha untuk memajukan pengiriman KC-46. Isrsel menambah jumlah pengiriman KC-46 menjadi empat unit.

Media Israel berspekulasi, pesawat pengisian bahan bakar bisa menjadi sangat penting untuk melakukan serangan udara yang mengancam fasilitas nuklir Iran.  Tsentsiper mengatakan, kapasitas pengisian bahan bakar angkatan udara saat ini cukup untuk misinya.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement