Kamis 10 Oct 2024 05:32 WIB

Wanita dan Anak-Anak Dibom, Helikopter Tempur Israel Terjatuh di Suriah

Tiga tentara Israel terluka parah dalam agresi ke Lebanon.

Helikopter serang jenis Apache militer israel melepaskan tembakan saat melakukan serangan di kota Jenin, Tepi Barat, Senin (19/6/2023).
Foto: EPA-EFE/ALAA BADARNEH
Helikopter serang jenis Apache militer israel melepaskan tembakan saat melakukan serangan di kota Jenin, Tepi Barat, Senin (19/6/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN Sebuah helikopter militer Israel jatuh di Suriah di tengah agresi rezim yang sedang berlangsung terhadap negara tetangga Lebanon tersebut. Media lokal Israel mengatakan pada Rabu (9/10/2024), helikopter itu jatuh di Beit Jinn di Suriah selatan tanpa memberi informasi mengenai jumlah korban.

Insiden itu terjadi beberapa hari setelah sebuah helikopter Israel jatuh di kota Rafah di selatan jalur Gaza. Jatuhnya helikopter tempur itu menewaskan lima tentara pasukan pendudukan Zionis dan melukai 10 lainnya, lapor Mehr News.

Baca Juga

Sementar itu, Kementerian Luar Negeri Suriah mengutuk dugaan serangan udara Israel terhadap sebuah gedung apartemen di Damaskus yang dilaporkan menewaskan tujuh warga sipil.

Kementerian tersebut mengatakan wanita dan anak-anak termasuk di antara korban tewas dalam serangan pada Selasa malam di lingkungan Mezzeh, yang menampung kedutaan besar Iran dan fasilitas diplomatik lainnya. Militer Israel belum berkomentar mengenai serangan tersebut, lapor BBC.

Pemantau HAM Suriah menyebutkan jumlah korban tewas mencapai 13 orang, termasuk sembilan warga sipil dan dua anggota kelompok bersenjata Lebanon, Hizbullah, yang merupakan sekutu utama Iran dan pemerintah Suriah.

Kelompok pemantau yang berbasis di Inggris itu mengatakan serangan itu menargetkan sebuah apartemen yang sering dikunjungi oleh para pemimpin "Poros Perlawanan" Iran.

Kantor berita pemerintah Suriah, Sana, mengutip sumber militer yang mengatakan bahwa gedung itu dihantam oleh tiga rudal yang diluncurkan oleh pesawat Israel dari arah Dataran Tinggi Golan yang diduduki.

Foto-foto dari tempat kejadian menunjukkan personel layanan darurat memeriksa kerusakan signifikan pada apartemen di lantai pertama, kedua, dan ketiga. "Saya sedang dalam perjalanan pulang ketika ledakan terjadi dan komunikasi serta listrik terputus, jadi saya tidak bisa lagi menghubungi keluarga saya," kata teknisi listrik Adel Habib, 61 tahun, yang tinggal di gedung tersebut, kepada kantor berita AFP.

 

Tiga tentara terluka parah..

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement