Selasa 04 Jan 2022 16:32 WIB

Semua Kelurahan Kota Sukabumi Bertahan di Zona Hijau

Dalam sepekan terakhir semua kelurahan di Kota Sukabumi tidak ditemukan kasus baru.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Bilal Ramadhan
Suasana kick off vaksinasi Covid-19 bagi anak usia 6-11 tahun di MIN Kota Sukabumi, Rabu (22/11).
Foto: Republika/Riga Nurul Iman
Suasana kick off vaksinasi Covid-19 bagi anak usia 6-11 tahun di MIN Kota Sukabumi, Rabu (22/11).

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Sebanyak 33 kelurahan di Kota Sukabumi masuk ke dalam zona hijau atau tidak ada kasus Covid-19. Hal ini karena dalam sepekan terakhir tidak ada kasus baru di puluhan kelurahan tersebut.

"Dalam rentang waktu 27 Desember 2021 hingga 2 Januari 2022 semua kelurahan di kota yakni 33 kelurahan bertahan di zona hijau Covid-19," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Sukabumi Lulis Delawati.

Baca Juga

Keadaan ini menunjukkan dalam sepekan terakhir semua kelurahan di Kota Sukabumi tersebut tidak ditemukan kasus baru atau kematian akibat. Covid-19. Lulis mengatakan, satu wilayah dinyatakan zona hijau karena dalam sepekan tidak ada kasus dan kematian akibat Covid-19. Penentuan zonasi ini dilakukan setiap pekannya berdasarkan fakta di lapangan.

Data terbaru ini, kata Lulis, akan terus diperbaharui pada pekan berikutnya. Meskipun tidak ada kasus baru dalam sepekan, namun warga tetap harus mewaspadai peningkatan kasus dengan menerapkan protokol kesehatan terutama memakai masker.

Di sisi lain, berdasarkan data Dinkes sejak 1 Januari hingga 3 Januari 2022 ini dilaporkan tidak ada kasus baru Covid-19. Sehingga total kasus Covid-19 masih nihil.

Ke depan lanjut Lulis, diharapkan semua wilayah bisa tetap berada di zona hijau dengan tetap mengimbau warga menerapkan protokol kesehatan terutama memakai masker. Apalagi dengan adanya varian baru Omicron.

Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi mengatakan, meskipun kasus Covid-19 di Kota Sukabumi turun dan kelurahan semuanya zona hijau harus tetap disikapi dengan menekankan penerapan protokol kesehatan.

"Kasus Covid-19 turun, namun warga harus tetap menjaga protokol kesehatan seperti memakai masker, menjaga jarak atau menghindari kerumunan," kata dia.

Hal ini ungkap Fahmi diperlukan untuk mencegah potensi naiknya kasus Covid kembali khususnya pada awal tahun 2022. Jika warga abai dengan prokes, maka dikhawatirkan kasus akan naik lagi.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement