Kamis 06 Jan 2022 14:30 WIB

Soal Pasokan Batu Bara PLN, Erick Sudah Ingatkan Sejak Tahun Lalu

Pada Selasa (4/1/2022) kemarin Erick Thohir melakukan sidak ke kantor pusat PLN.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Nidia Zuraya
Terminal batu bara PLN (ilustrasi).  Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir sudah mewanti-wanti untuk mengantisipasi kekurangan pasokan batu bara untuk PLN dan industri dalam negeri sejak tahun  2021 lalu.
Foto: PLN
Terminal batu bara PLN (ilustrasi). Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir sudah mewanti-wanti untuk mengantisipasi kekurangan pasokan batu bara untuk PLN dan industri dalam negeri sejak tahun 2021 lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir sudah mewanti-wanti untuk mengantisipasi kekurangan pasokan batu bara untuk PLN dan industri dalam negeri sejak tahun lalu. Erick bahkan telah memimpin rapat khusus membahas persoalan tersebut pada Januari 2021.

"Saya sendiri sudah memimpin rapat ini Januari 2021 ketika ada kekurangan sumber daya alam (SDA) yang dibutuhkan untuk listrik. Kala itu ada La Nina, banjir di mana-mama, produksi menurun, pengiriman terhambat. Siklus itu sesuatu yang wajar kita harus antisipasi," ujar Erick saat jumpa pers di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (6/1/2022).

Baca Juga

Sebagai negara yang memiliki SDA yang besar, Erick menyebut sebuah kesalahan besar jika Indonesia tidak mempunyai rencana dalam menjaga pasokan SDA untuk listrik yang berujung menjadi krisis. Presiden Joko Widodo, ucap Erick, menekankan pentingnya tanggung jawab bersama dalam pembangunan ekonomi.

"Tidak mungkin ekonomi meningkat tanpa listrik, wong mobil saja pakai listrik nanti," ucap Erick.

Hal ini yang mendasari Erick dan Menteri ESDM Arifin Tasrif melakukan inspeksi mendadak ke kantor pusat PLN pada Selasa (4/1/2022). Erick memaklumi kondisi PLN yang tengah lockdown akibat ada direksi yang terpapar Covid-19.

"Saya sangat memaklumi dan memang diperlukan lockdown tapi saya saat krisis tetap mesti ada kegiatan yang berjalan karena itu saya putuskan mengganti (Direktur Energi Primer PLN) dan saya akan pastikan dalam satu-dua hari, saudara Hartanto harus melakukan perbaikan-perbaikan," lanjut Erick.

Erick menunjuk Hartanto Wibowo menggantikan Direktur Energi Primer PLN sebelumnya, Rudy Hendra Prastowo. "Saya baru saja menandatangani surat pergantian direktur energi primer PLN dengan saudara Hartanto Wibowo," ungkap Erick.

Erick mengatakan Hartanto merupakan salah satu talenta terbaik di PLN yang berusia 45 tahun lantaran memiliki latar belakang mumpuni dalam persoalan energi. Hartanto pada Juni 2020 menduduki posisi Plt Direktur Keuangan dan SDM PLN Batubara yang merupakan anak usaha PLN.

"Saya minta sama Hartanto memastikan hal-hal yang kita alami seperti ini tidak boleh terjadi lagi. Saya rasa kita sebagai negara penghasil sumber daya alam (SDA) dan dilihat komposisinya pun cukup aman. Banyak negara yang tidak punya SDA tidak mengalami krisis energi, artinya harus ada yang harus kita perbaiki sama-sama," kata Erick.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement