Kamis 06 Jan 2022 19:28 WIB

Innalillahi, Ulama Kondang Arab Saudi Saleh Al-Luhaidan Wafat

Saleh Al-Luhaidan wafat setelah berjuang melawan penyakit yang lama diderita.

Innalillahi, Ulama Kondang Arab Saudi Saleh Al-Luhaidan Wafat. Ulama senior dan prestisius Arab Saudi Sheikh Saleh Al-Luhaidan meninggal dunia pada setelah sakit berkepanjangan, Rabu (5/1/2022).
Foto: Twitter
Innalillahi, Ulama Kondang Arab Saudi Saleh Al-Luhaidan Wafat. Ulama senior dan prestisius Arab Saudi Sheikh Saleh Al-Luhaidan meninggal dunia pada setelah sakit berkepanjangan, Rabu (5/1/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Ulama senior dan prestisius Arab Saudi Sheikh Saleh Al-Luhaidan meninggal dunia pada setelah sakit berkepanjangan, Rabu (5/1/2022).

Dilansir di Saudi Gazette, Rabu, kematiannya diumumkan pada Rabu pagi oleh keluarganya di Twitter. Mereka mengatakan dia telah meninggal setelah menderita penyakit yang lama.

Baca Juga

Berusia 90 tahun, Syekh Al-Luhaidan lahir di kota Bukayriyah di wilayah Al-Qassim. Dia pernah memegang beberapa posisi, termasuk anggota Dewan Ulama Senior sejak berdiri pada 1971, anggota Liga Muslim Dunia.

Dilanisr di Al Arabiya, ia pernah mengepalai Dewan Kehakiman Tertinggi Arab Saudi selama dua dekade hingga 2009. Di Twitter, tagar Arab dengan namanya berisi curahan doa dan pujian untuk ulama dan cendekiawan Islam itu.

Sepanjang hidupnya, Al-Luhaidan menyampaikan khutbah dari Masjidil Haram. Dia juga mengawasi penerbitan majalah Islam. 

Sheikh lahir pada 1931 di provinsi Al-Qassim. Sholat jenazah untuk cendekiawan tersebut dilakukan setelah sholat Ashar di Masjid Al Rajhi di Riyadh.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement