Selasa 11 Jan 2022 17:17 WIB

Presiden Meksiko Kembali Terinfeksi Covid-19

Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador terinfeksi Covid untuk kedua kalinya

Rep: Lintar Satria/ Red: Christiyaningsih
Presiden Meksiko Andrés Manuel López Obrador terinfeksi Covid-19 untuk kedua kalinya. Ilustrasi.
Foto: AP/Marco Ugarte
Presiden Meksiko Andrés Manuel López Obrador terinfeksi Covid-19 untuk kedua kalinya. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, MEXICO CITY -- Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador mengumumkan ia terinfeksi Covid-19 untuk kedua kalinya. Ia mengatakan hanya mengalami gejala ringan dan terus bekerja selama dalam isolasi sampai sembuh.

Presiden berusia 68 tahun itu pernah dinyatakan positif Covid-19 pada Januari tahun lalu. Terdengar serak selama konferensi pers Senin (10/1/2022) kemarin, ia mengatakan akan melakukan tes pada hari itu.

Baca Juga

"Walaupun gejalanya ringan, saya akan tetap diisolasi dan akan hanya melakukan pekerjaan dan berkomunikasi secara virtual sampai sembuh," cicit Lopez Obrador di Twitter, Selasa (11/1/2022).

Lopez Obrador yang pernah menjadi perokok itu mengalami serangan jantung pada tahun 2013 dan hipertensi. Akan tetapi pemerintah Meksiko mengatakan infeksi Covid-19 yang pertama juga ringan. Lopez Obrador sudah menerima vaksin booster AstraZeneca pada 7 Desember lalu.

Lopez Obrador mengatakan untuk saat ini Menteri Dalam Negeri Adan Augusto akan menggantikannya dalam konferensi pers pagi dan pekerjaan lainnya. Kritikus menyerang presiden atas penanggulangan pandemi virus corona karena ia mengecilkan keseriusan di awal pandemi.

Ia juga jarang terlihat memakai masker di publik kecuali di pesawat. Kebijakan Meksiko pada pelancong dari luar juga relatif lebih longgar dibanding negara lain.

Namun ia terus mendorong masyarakat untuk divaksin dan hampir setengah orang dewasa di Mexico City sudah divaksin lengkap. Angka kasus infeksi di Meksiko melonjak karena varian Omicron.

Lonjakan kasus paling tajam terjadi di negara-negara bagian yang memiliki pantai terkenal seperti Cancun dan Los Cabos yang kerap dikunjungi wisatawan dari Amerika Serikat (AS). Tes Covid-19 di Meksiko relatif lebih rendah dibanding negara lain. Pada Sabtu (8/1/2022) lalu angka infeksi bertambah 30.671.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement