Selasa 11 Jan 2022 19:03 WIB

Akibat Lonjakan Infeksi, AS Minta Nakes Tetap Bekerja Walau Positif Covid-19

Banyak rumah sakit di AS kekurangan nakes karena banyak yang izin menjalani karantina

Rep: Fergi Nadira/ Red: Christiyaningsih
Perawatan pasien Covid-19 di ICU Sharp Chula Vista Medical Center, California, Amerika Serikat. Banyak rumah sakit di AS kekurangan nakes karena banyak yang izin menjalani karantina.
Foto: EPA
Perawatan pasien Covid-19 di ICU Sharp Chula Vista Medical Center, California, Amerika Serikat. Banyak rumah sakit di AS kekurangan nakes karena banyak yang izin menjalani karantina.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON - Otoritas kesehatan di seluruh Amerika Serikat (AS) mengizinkan perawat dan tenaga kesehatan (nakes) lain yang terinfeksi Covid-19 untuk tetap bekerja. Mereka yang memiliki gejala ringan atau tidak bergejala sama sekali diharuskan untuk tetap bekerja menyusul reaksi terhadap kekurangan staf medis rumah sakit.

Otoritas kesehatan di Kalifornia mengumumkan anggota staf rumah sakit yang dites positif Covid-19 tapi tak bergejala dapat terus bekerja. Beberapa rumah sakit di Rhode Island dan Arizona juga menerapkan kebijakan serupa pada pekerja yang terpapar Covid-19 yang tidak memiliki gejala atau hanya gejala ringan.

Baca Juga

Varian Omicron yang sangat menular telah membuat kasus baru Covid-19 meledak rata-rata menjadi lebih dari 700 ribu sehari di AS. Jumlah orang Amerika di rumah sakit yang terpapar Covid-19 mencapai sekitar 110 ribu kasus, hanya sedikit dari puncaknya 124 ribu pada Januari lalu.

Banyak rumah sakit di AS yang tidak hanya kebanjiran kasus tapi juga kekurangan tenaga kerja sebab begitu banyak karyawan yang izin karantina karena Covid-19. Meski demikian, Omicron tampaknya menyebabkan penyakit yang lebih ringan daripada varian delta.

Bulan lalu, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS mengatakan petugas kesehatan yang tidak memiliki gejala dapat kembali bekerja setelah tujuh hari dengan hasil tes negatif. Namun waktu isolasi dapat dipotong lebih lanjut jika ada kekurangan staf.

Rumah sakit Dignity Health di Kalifornia belum menerapkan pedoman baru. Namun pihaknya mengatakan bakal menerapkan pedoman baru ini dalam beberapa hari mendatang. "Kami melakukan segala yang kami bisa untuk memastikan karyawan kami dapat kembali bekerja dengan aman sambil melindungi pasien dan staf kami dari penularan Covid-19," kata Dignity Health dalam sebuah pernyataan.

Departemen Kesehatan Masyarakat Kalifornia mengatakan kebijakan baru didorong oleh kekurangan staf yang kritis. Langkah tersebut juga meminta rumah sakit untuk melakukan segala upaya untuk mengisi lowongan dengan membawa karyawan dari agen kepegawaian luar.

Selain itu, pekerja yang terinfeksi akan diminta untuk mengenakan masker N95 ekstra-pelindung dan harus ditugaskan untuk merawat pasien positif Covid-19 lainnya. "Kami tidak meminta panduan ini dan kami tidak memiliki informasi apakah rumah sakit akan mengadopsi pendekatan ini atau tidak," kata juru bicara Asosiasi Rumah Sakit Kalifornia, Jan Emerson-Shea,

sumber : Associated Press
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement