REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Jalur menuju wilayah selatan Cianjur, Jawa Barat, tepatnya di Kecamatan Pagelaran yang sempat terputus akibat longsor sudah dapat dilalui kembali. Pengendara diimbau hati-hati dan waspada terutama saat hujan turun deras karena longsor susulan rawan terjadi.
Sekretaris BPBD Cianjur Rudi Labis mengatakan satu unit alat berat dan satu dump truck diturunkan. Selain itu, ada juga tim gabungan terdiri dari Retana, TNI/Polri dan aparatur kecamatan yang membantu menangani pohon tumbang.
"Selasa pagi sudah dapat dilalui secara bergantian, namun petang ini sudah normal dari kedua arah, namun pengendara diimbau tetap hati-hati dan waspada karena tebing masih rawan longsor ketika hujan kembali turun dengan intensitas tinggi," katanya, Selasa (11/1/2022).
Ia menjelaskan untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi pengendara, pihaknya bersama aparat TNI/Polri mendirikan posko pengawasan dari kedua arah tepatnya beberapa puluh meter sebelum lokasi Cadas Hideung yang rawan terjadi longsor susulan. Upaya tersebut dilakukan untuk memantau kondisi tebing yang setiap hujan turun deras, kembali bergerak dan rentan terjadi longsor.
Untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan, relawan dan petugas disiagakan secara bergantian. "Kita sudah berkoordinasi dengan dinas terkait di provinsi untuk melakukan penanganan sementara tebing yang sudah enam kali longsor, agar tidak lagi terjadi dan jalur menuju selatan kembali terputus," katanya.
Pengamat Ruas Jalan Sukanagara-Sindangbarang UPTD Dinas PU Binamarga Provinsi Jabar Bubun Bunyamin mengatakan hingga Selasa petang, satu unit alat berat jenis loader dan satu unit dump truck, masih bekerja membersihkan material longsor yang terdiri dari, lumpur, batu berbagai ukuran dan pohon.
"Untuk arus kendaraan dari kedua arah sudah dapat melintas, sedangkan alat berat juga masih bekerja membersihkan sisa lumpur dan bebatuan. Kami berharap malam ini sudah tuntas dan pengendara dapat dengan nyaman melintas," katanya.
Namun, untuk penanganan sementara tebing sepanjang 50 meter itu, belum maksimal dilakukan karena masih menunggu anggaran dari Pemprov. "Kami akan segera melakukan penanganan maksimal kalau sudah ada anggaran dan curah hujan tidak lagi tinggi," katanya.