Kamis 13 Jan 2022 11:34 WIB

Muhadjir Effendy Ingin Proses Produksi Vaksin Merah Putih Dipercepat

Unair, UI, ITB, dan Unpad menggandeng perusahan produksi vaksin dalam negeri.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Prof Muhadjir Effendy.
Foto: Dok Kemenko PMK
Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Prof Muhadjir Effendy.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy meminta otoritas terkait mempercepat proses produksi Vaksin Merah Putih. Tujuannya agar produk vaksin Covid-19 buatan dalam negeri bisa segera digunakan dalam pelaksanaan vaksinasi.

Pengembangan Vaksin Merah Putih saat ini dilakukan oleh Universitas Airlangga (Unair) bersama PT Biotis, PT BioFarma bersama Baylor College of Medicine, Universitas Indonesia (UI) bersama PT Etana, Institut Teknologi Bandung (ITB), PRBM Eijkman BRIN bersama PT BioFarma, serta Universitas Padjajaran (Unpad) bersama PT Bio Farma dan Lipotek.

Baca Juga

Vaksin Merah Putih yang dikembangkan oleh Unair bersama PT Biotis rencananya dirilis pada awal 2022 dan diperkirakan sudah siap diproduksi secara massal pada pertengahan 2022. Dalam rapat koordinasi mengenai produksi vaksin dalam negeri di Jakarta, Rabu (12/1), Muhadjir meminta Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengupayakan agar produsen bisa segera memproduksi Vaksin Merah Putih.

"Supaya bisa dipercepat tanpa mengurangi kualitas, presisi, dan akurasi dari produknya," kata Muhadjir dalam siaran pers di Jakarta, Kamis (13/1/2022). Muhadjir berharap, buah dari kerja keras tim peneliti yang mengembangkan Vaksin Merah Putih bisa segera digunakan untuk mendukung upaya penanggulangan Covid-19 di Indonesia.

"Kalau bisa kita mencapai target yang paling maksimal, sehingga akhir penutup dari wabah kali ini kita akhiri dengan vaksin buatan dalam negeri," kata mantan rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) tersebut. "Itu dalam bahasa agamanya lebih husnul khatimah itu, karena kita bangga bisa menancapkan Bendera Merah Putih tinggi-tinggi karena kita bisa menyelesaikan dengan vaksin yang kita miliki," kata Muhadjir menambahkan.

Muhadjir menjelaskan, pengembangan vaksin Covid-19 di dalam negeri dilakukan oleh pemerintah bersama dengan industri farmasi, lembaga riset, dan perguruan tinggi. Sementara itu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengemukakan, Vaksin Merah Putih primer paling lambat bisa diluncurkan Maret 2022.

Dia menyebut, produk vaksin itu ditargetkan bisa digunakan untuk melakukan vaksinasi primer pada anak paling lambat pada Juni 2022. Adapun penggunaan produk vaksin dalam negeri sebagai penguat, menurut Budi , dapat ditunda hingga Agustus 2022 dengan mempertimbangkan respons pemberian produk vaksin dari luar negeri dalam vaksinasi primer dan vaksinasi penguat menggunakan vaksin produksi dalam negeri.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement