REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Allah ﷻ akan menghidupkan kembali orang yang telah mati pada hari kebangkitan dan hari pembalasan.
Surat Yunus ayat 4 menerangkan bahwa di hari pembalasan, semua orang yang beriman dan bertakwa akan mendapatkan balasan. Sementara, semua orang yang kafir juga akan mendapat balasan yang pedih.
اِلَيْهِ مَرْجِعُكُمْ جَمِيْعًاۗ وَعْدَ اللّٰهِ حَقًّاۗ اِنَّهٗ يَبْدَؤُا الْخَلْقَ ثُمَّ يُعِيْدُهٗ لِيَجْزِيَ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ بِالْقِسْطِۗ وَالَّذِيْنَ كَفَرُوْا لَهُمْ شَرَابٌ مِّنْ حَمِيْمٍ وَّعَذَابٌ اَلِيْمٌ ۢبِمَا كَانُوْا يَكْفُرُوْنَ
“Hanya kepada-Nya kamu semua akan kembali. Itu merupakan janji Allah yang benar dan pasti. Sesungguhnya Dialah yang memulai penciptaan makhluk kemudian mengulanginya (menghidupkannya kembali), agar Dia memberi balasan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan dengan adil. Sedangkan untuk orang-orang kafir (disediakan) minuman air yang mendidih dan siksaan yang pedih karena kekafiran mereka.” (QS Yunus ayat 4)
Menurut Tafsir Kementerian Agama ayat ini menerangkan bahwa hanya kepada Allah ﷻ semua manusia kembali setelah mati dan sesudah lenyap alam yang fana ini, bukan kepada sesuatu yang lain, seperti sembahan-sembahan berhala, yang dianggap sebagai penolong bagi orang kafir. Yang demikian itu adalah janji Allah ﷻ kepada makhluk-Nya.
Dia tidak akan menyalahi janji-Nya sedikit pun. Sebagai bukti bahwa Allah ﷻ pasti menepati janji-Nya, Dia telah menciptakan makhluk pertama kalinya.
Penciptaan manusia oleh Allah ﷻ pada pertama kalinya dapat dijadikan dalil bahwa Allah ﷻ berkuasa pula untuk menciptakan makhluk-Nya pada kedua kalinya dan membangkitkannya kembali. Mengulangi kembali penciptaan sesuatu adalah lebih mudah dari menciptakan sesuatu pertama kalinya. Allah ﷻ berfirman:
وَهُوَ الَّذِي يَبْدَأُ الْخَلْقَ ثُمَّ يُعِيدُهُ وَهُوَ أَهْوَنُ عَلَيْهِ
"Dan Dialah yang memulai penciptaan, kemudian mengulanginya kembali, dan itu lebih mudah bagi-Nya." (QS Ar Rum ayat 27)
Baca juga : Mualaf Erik Riyanto, Kalimat Tahlil yang Getarkan Hati Sang Pemurtad
Demikian kuatnya bukti yang dikemukakan Allah ﷻ tentang hari kebangkitan. Sehingga Dia menyatakan bahwa jika masih ada orang yang mengingkarinya, berarti ia telah lupa kepada kejadian dirinya sendiri. Allah ﷻ berfirman:
أَوَلَمْ يَرَ الْإِنْسَانُ أَنَّا خَلَقْنَاهُ مِنْ نُطْفَةٍ فَإِذَا هُوَ خَصِيمٌ مُبِينٌ وَضَرَبَ لَنَا مَثَلًا وَنَسِيَ خَلْقَهُ ۖ قَالَ مَنْ يُحْيِي الْعِظَامَ وَهِيَ رَمِيمٌ
"Dan tidaklah manusia memperhatikan bahwa Kami menciptakannya dari setetes mani, ternyata dia menjadi musuh yang nyata! Dan dia membuat perumpamaan bagi Kami dan melupakan asal kejadiannya; dia berkata, 'Siapakah yang menghidupkan tulang-belulang, yang telah hancur luluh?'" (QS Yasin ayat 77-78)