REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Satuan Kerja Khusus Pelaksana Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mencatat, realisasi lifting perusahaan minyak negara.
Kepala SKK Migas Dwi Sutjipto menjelaskan, realisasi lifting minyak pada tahun lalu mencapai 660 ribu barel per hari. Dari 15 deretan KKKS besar, dua anak usaha Pertamina di sektor hulu yang mampu mencapai target.
"Memang tantangan terbesar kita hari ini adalah decline rate dan juga masih terdampaknya pandemi sehingga membatasi gerak barang dan orang," ujar Dwi di Kantor SKK Migas, Senin (17/1/2022).
Dari sederet anak usaha pertamina di sektor hulu, Pertamina Hulu Mahakam (PHM) yang realisasi liftingnya mencapai 113,30 persen dari APBN. Realisasinya mencapai 24.931 BOPD. Kedua, Pertamina Hulu Sanga Sanga dengan realisasi lifting sebesar 12 ribu barel atau 102,8 persen dari target sebesar 11,9 ribu barel.
PT Pertamina EP realisasi liftingnya 71.421 BOPD atau 84 persen dari target yang dipasang APBN. Sementara Blok Rokan yang dioperasikan oleh Pertamina Hulu Rokan (PHR) yang digadang gadang menopang produksi minyak nasional realisasi liftingnya 160 ribu barel atau 97,4 persen dari target yang dipasang APBN sebesar 165 ribu barel.
Pertamina ONWJ realisasi liftingnya 27 ribu barel atau sebesar 96 persen dari target yang dipasang APBN sebesar 28 ribu barel. Sedangkan Pertamina OSES realisasi lifting mencapai 24.346 BOPD atau 90,2 persen dari target APBN.
Realisasi lifting Pertamina Hulu Kalimantan Timur 9 ribu barel atau 88,5 persen dari target yang dipasang APBN sebesar 10.500 barel.