Selasa 18 Jan 2022 02:50 WIB

Desa Ramah Lansia Bantu Jaga Kesehatan Lansia

Program ini merupakan kolaborasi Rumah Zakat dan pemerintah desa setempat.

Lansia merupakan tahap akhir dari proses penuaan yang berpengaruh dalam kehidupannya di berbagai aspek. Salah satunya secara biologis, lansia akan mengalami proses penuaan secara terus menerus yang ditandai dengan penurunan daya tahan fisik dan rentan terhadap serangan penyakit.
Foto: istimewa
Lansia merupakan tahap akhir dari proses penuaan yang berpengaruh dalam kehidupannya di berbagai aspek. Salah satunya secara biologis, lansia akan mengalami proses penuaan secara terus menerus yang ditandai dengan penurunan daya tahan fisik dan rentan terhadap serangan penyakit.

REPUBLIKA.CO.ID, BOYOLALI--Lansia merupakan tahap akhir dari proses penuaan yang berpengaruh dalam kehidupannya di berbagai aspek. Salah satunya secara biologis, lansia akan mengalami proses penuaan secara terus menerus yang ditandai dengan penurunan daya tahan fisik dan rentan terhadap serangan penyakit.

Oleh karenanya, pentingnya pemeriksaan kesehatan lansia dilakukan secara rutin. Kementerian Kesehatan memberikan minimal pemeriksaan kesehatan dilakukan setiap 6 bulan sekali. Hal ini dilakukan agar kondisi stabil dan terpantau. Desa Ramah Lansia Keyongan, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah turut membantu dalam pemeliharaan kesehatan lansia, salah satunya pemeriksaan indeks massa tubuh, tekanan darah, gula darah sewaktu dan asam urat yang dilakukan pada Sabtu (08/1/2022).

Baca Juga

Selain pemeriksaan kesehatan, penyediaan kegiatan aktivitas fisik juga dilakukan dengan penyelenggaraan senam lansia. Hal ini menjadi salah satu aktivitas kunci dalam peningkatan status fisik lansia.

Program ini merupakan kolaborasi Rumah Zakat dan pemerintah desa setempat. Kolaborasi ini sangat dibutuhkan agar output program bisa maksimal dengan sharing sumber daya yang dimiliki masing- masing. Sebanyak 40 member Desa Ramah Lansia aktif dalam kegiatan tersebut.

Mbah Suriyem (68 Th) Lansia dengan keluhan kolesterol tinggi dan asam urat ini juga merasakan manfaat dari adanya pelayanan kesehatan yang diberikan oleh Rumah Zakat, ia selalu menyempatkan diri untuk bisa berangkat diacara posyandu lansia. “Saya berangkat rutin diacara posyandu lansia untuk mendapatkan pelayanan kesehatan berupa tensi darah, cek asam urat dan yang lainnya. Selain itu saya juga bisa berkumpul, ngobrol dengan teman sebaya, " kata Mbah Suriyem.

“Matur nuhun Rumah Zakat sudah menfasilitasi kami bisa bersosialisasi dan mendapatkan layanan kesehatan gratis,” tambah Mbah Suriyem.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement