Selasa 18 Jan 2022 05:50 WIB

Buntut Perpeloncoan Lingkaran Setan, SMAN 1 Ciamis Reorganisasi Pramuka

SMAN 1 Ciamis reorganisasi pramuka menyusul terungkapnya tradisi perpeloncoan.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Esthi Maharani
Suasana SMAN 1 Ciamis, Kabupaten Ciamis, Rabu (12/1/2022).
Foto:

Menurut Supyan, berdasarkan keterangan dari sejumlah siswa, kegiatan perpeloncoan "lingkaran setan" itu dilakukan di rumah salah satu alumni pada Sabtu (8/1/2022). Ketika itu, terdapat sekitar 63 siswa kelas XI dan XII yang ikut serta. Peran mereka di kegiatan itu sebagai panitia dan senior. Sementara siswa kelas X yang ikut ada sekitar 70 orang.

Dalam kegiatan itu, 70 orang siswa kelas X dibagi ke dalam tiga sangga. Tiga sangga itu diminta membuat "lingkaran setan" dan saling menampar satu sama lain. "Yang parah itu yang 18 orang, yang terakhir. Itu katanya untuk memilih ketua. Jadi saling pukul. Tersisa tiga orang yang terkuat yang jadi korban," kata dia.

Supyan mengaku belum bisa memastikan jumlah alumni yang ikut serta dalam kegiatan tersebut. Sebab, panitia masih cenderung tak terbuka ketika ditanyai oleh para guru.

"Nanti anak-anak masih akan diminta keterangan oleh polres. Nanti di sana mungkin akan terungkap," kata dia.

Sebelumnya Polres Ciamis mengungkapkan terdapat 18 orang anak yang menjadi korban dugaan perpeloncoan "lingkaran setan" dalam kegiatan latihan pramuka yang dilakukan para siswa SMAN 1 Ciamis. Namun, dari 18 orang korban yang ada, baru tiga orang yang melapor ke polisi.

Kepala Seksi Humas Polres Ciamis Iptu Magdalena mengatakan, berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, total terdapat 18 orang yang menjadi korban akibat tradisi "lingkaran setan" itu. Hanya saja, baru tiga orang yang melaporkan kasus itu ke Polres Ciamis. "Sementara korban baru dua yang diperiksa, dari tiga yang laporan karena satu masih sakit," kata dia, saat dikonfirmasi, Senin (17/1/2022).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement