REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Membuat pilihan makanan yang tepat untuk anak Anda bisa jadi sulit. Utamanya, jika Anda tidak yakin apa yang sehat atau tidak sehat untuk perkembangan mereka.
Dilansir di laman Eat This, Not That, Kamis (20/1/2022), ini bisa sangat menakutkan ketika Anda memikirkan pentingnya tahap perkembangan mereka dan peran yang dapat dimainkan oleh diet dalam periode pertumbuhan ini. Tak hanya dengan perkembangan fisik tapi juga mental dan perilaku.
Menurut laporan tahun 2020 yang diterbitkan di The Lancet: Child & Adolescent Health, jenis makanan yang paling buruk untuk otak anak Anda adalah junk food. Tiga peneliti otak dan nutrisi dari Western University di London, meninjau lebih dari 100 penelitian berbeda untuk laporan ini. Studi yang mencakup beberapa penelitian sebelumnya sendiri, menyelidiki bagaimana pilihan diet yang buruk dapat memengaruhi anak-anak dan otak remaja.
Laporan tersebut menemukan anak-anak dan remaja mengonsumsi makanan cepat saji padat kalori dalam jumlah yang sangat besar, yang berdampak negatif pada perkembangan otak mereka. Ini sebagian besar karena otak remaja masih mengembangkan korteks pra-frontalnya, bagian otak Anda yang bertanggung jawab untuk memori, perhatian, dan kontrol impuls.
Menurut penelitian, efek junk food pada korteks pra-frontal yang berkembang dapat berdampak negatif pada kemampuan anak Anda untuk mengatur sendiri pilihan makanan mereka. Laporan ini juga menekankan cara junk food dapat mengganggu kemampuan anak untuk mengontrol makan mereka. Konsumsi yang lebih tinggi dari makanan ini diketahui menyebabkan pilihan makan yang tidak sehat hingga dewasa, yang dapat menyebabkan obesitas di kemudian hari.
Tak hanya itu, makanan tidak sehat dapat memiliki konsekuensi pada kontrol impuls, tapi studi kohort terpisah dari Psikiatri Sosial dan Epidemiologi Psikiatri menemukan kualitas diet yang buruk pada remaja juga dikaitkan dengan kasus depresi yang lebih tinggi.
Sebuah studi baru dari University of Georgia menemukan tambahan gula di masa kanak-kanak mungkin dapat menyebabkan gangguan memori di masa dewasa. Namun, penelitian ini dilakukan pada tikus, sehingga masih perlu dilakukan penelitian lebih lanjut.
Dengan semua informasi ini, bagaimana Anda bisa membuat perubahan yang diperlukan pada pola makan anak Anda untuk memastikan otak mereka berada di tangan yang tepat? Sebuah tinjauan dari tahun 2017 menyebutkan diet sehat untuk perkembangan anak mencakup banyak nutrisi seperti protein, karbohidrat (bukan karbohidrat olahan), lemak sehat, zat besi, vitamin A, C, dan D, serta vitamin B. Medical News Today menyarankan makanan seperti sayuran berdaun hijau, yogurt Yunani, ikan berlemak, dan telur sebagai bagian dari diet sehat untuk otak anak Anda.