Ahad 23 Jan 2022 16:01 WIB

Puluhan Orang di Tasikmalaya Diduga Keracunan, Satu Meninggal Dunia

Satu orang korban meninggal akibat diduga keracunan itu, juga memiliki penyakit penye

Rep: Bayu Adji P / Red: Agus Yulianto
Sampel makanan yang diduga menyebabkan keracunan massal.
Foto: Republika/Bayu Adji P
Sampel makanan yang diduga menyebabkan keracunan massal.

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Puluhan warga di Desa Sodonghilir, Kecamatan Sodonghilir, Kabupaten Tasikmalaya, dilaporkan mengalami gejala mual, muntah, dan diare, usai menyantap makanan saat kegiatan hajatan warga. Diduga, puluhan orang itu mengalami keracunan.

Kepala Puskesmas Sodonghilir, Popon Herlina, mengatakan, total terdapat 85 orang yang mengalami gejala mual, muntah, dan diare, usai menyantap makanan saat kegiatan hajatan warga, pada Kamis (20/1/2022). Sebagian warga bahkan harus mendapatkan perawatan secara intensif di puskesmas.

"Total ada 11 orang yang dirawat di puskesmas, satu orang meninggal dunia," kata dia saat dihubungi Republika, Ahad (23/1/2022).

Dia menjelaskan, pihaknya mendapat laporan adanya dugaan keracunan massal pasa Kamis. Setelah itu, tim langsung turun ke lapangan untuk melakukan pemantauan. 

Dari hasil pemantauan itu, sebayak tujuh orang harus mendapatkan perawatan lebih lanjut di puskesmas pada Kamis. Selanjutnya, pada Jumat (21/1/2022) terdapat dua orang lagi yang harus menjalani perawatan di puskesmas. Terakhir, terdapat dua orang lagi yang datang ke puskesmas dengan gejala serupa, pada Sabtu (22/1/2022).

Dari total sembilan orang yang dirawat, satu orang dinyatakan meninggal dunia pada Jumat subuh. "Karena dehidrasi dan penyakit penyerta, hipertensi dan jantung," kata Popon. 

Menurut dia, hingga Ahad siang, sebagian pasien yang sempat menjalani perawatan di puskesmas telah diperbolehkan kembali ke rumahnya. Namun, masih ada tiga orang yang masih harus dirawat di puskesmas.

Popon menambahkan, pihaknya tetap melakukan pemantauan di lapangan. "Ditakutkan masih ada masyarakat masih keluhan. Karena kan belum seminggu," kata dia.

Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya, Iman Firmansyah, membenarkan adanya dugaan keracunan massal di Kecamatan Sodonghilir. Dia mengatakan, tim survailans sudah diterjunkan ke lapangan untuk melakukan penanganan langsung di lokasi sejak Jumat

Dia mengaku, belum bisa memastikan penyebab pasti gejala yang dialami para korban itu. Namun, tim survailans disebut telah mengambil sampel sisa makanan dan feses korban untuk diuji di laboratorium.

"Hasil pemeriksaan akan keluar dalam beberapa hari ke depan. Baru diri istu dapat disimpulkan apakah karena makanan basi, proses memasak, atau apa," kata dia.

Camat Sodonghilir, Uu Saeful Uyun, mengatakan, pada Kamis lalu memang dilakukan kegiatan syukuran di salah satu rumah warga. Usai mengikuti acara itu, warga mengalami gejala mual, muntah, dan diare.

Namun, belum bisa dipastikan acara syukuran itu menjadi sumber puluhan warga mengalami gejala keracunan. "Kami masih cek sampel makanannya," kata dia, Ahad.

Uu mengakui, ada satu orang korban yang meninggal dunia akibat diduga keracunan itu. Namun, korban meninggal juga memiliki penyakit penyerta. 

"Usianya juga sudah sepuh, 74 tahun. Kebetulan kejadian berbarengan dengan keracunan massal," kata dia 

Menurut Uu, keluarga korban meninggal sudah ikhlas dengan kejadian itu. Dia menyebut, pihak keluarga tak akan melanjutkan kasus itu ke jalur hukum.  

Dia menambahkan, kondisi di kalangan masyarakat juga kondusif. Tak ada masyarakat yang menyalahkan satu sama lain.

"Warga sekitar pada dasarnya tak ada masalah. Bagi masyarakat, itu juga bukan kejadian luar biasa. Namun jadi heboh karena ada yang meninggal," ujar dia.

Kendati demikian, pihaknya mengaku, tetap melakukan penanganan sesuai prosedur yang berlaku. Penyebab kejadian itu juga sedang dicari tahu, sehingga kejadian itu tak berulang di kemudian hari.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement