Ahad 23 Jan 2022 17:03 WIB

Samsung Singapura Tarik Iklan Tampilkan Ibu Muslim Dukung Anaknya Sebagai Drag Queen

Samsung Singapura mengakui menyinggung beberapa anggota komunitas lokal.

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti / Red: Ani Nursalikah
Samsung Singapura Tarik Iklan Tampilkan Ibu Muslim Dukung Anaknya Sebagai Drag Queen
Foto: EPA
Samsung Singapura Tarik Iklan Tampilkan Ibu Muslim Dukung Anaknya Sebagai Drag Queen

REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA -- Samsung Singapura menghapus iklan video daring yang menggambarkan dukungan seorang ibu Muslim kepada putranya untuk menjadi drag queen. Drag queen adalah seorang pria berdandan seperti seorang perempuan.

Melansir laman Mothership, video tersebut telah dihapus dari semua platform publik pada Rabu (19/1/2022) setelah merek tersebut menerima kritik dari beberapa warganet. Dalam unggahan Facebook pada hari yang sama, Samsung mengatakan mereka menyadari reaksi tersebut. Perusahaan Samsung juga mencatat video itu mungkin dianggap tidak sensitif dan menyinggung beberapa anggota komunitas lokal. Samsung mengakui mereka telah gagal dalam hal ini. 

Baca Juga

"Samsung percaya inovasi dan pertumbuhan didorong oleh keragaman dan inklusivitas. Kami tentu akan lebih berhati-hati dan teliti dalam mempertimbangkan semua perspektif dan sudut pandang untuk kampanye pemasaran kami di masa depan," tulis pernyataan Samsung.

Iklan tersebut merupakan bagian dari kampanye "Dengarkan Hati Anda" untuk mempromosikan earbud dan jam tangan pintar Galaxy Watch4. Kampanye ini menampilkan serangkaian video dengan individu yang mendengarkan pesan dari orang yang dicintai melalui earbud, sementara jam tangan pintar merekam detak jantung mereka.

Wanita Muslim dan putranya muncul di salah satu video. Beberapa warga Singapura mengkritik Samsung karena secara terbuka menampilkan wanita yang mengenakan jilbab dan putranya yang seorang drag queen.

Salah satu warganet, Muhammad Zuhaili, yang mengaku sebagai Direktur Muhammad Zuhaili Services & Quran Centre mengunggah pernyataan di halaman Facebook-nya pada 19 Januari. Pernyataan yang ditulis dalam bahasa Melayu itu secara langsung ditujukan pada video tersebut.

Ia mengklaim iklan itu telah memicu banyak kebingungan di dalam komunitas Muslim. "Video tersebut menyampaikan pesan yang jelas, bahwa kesucian Islam dipengaruhi oleh konsep keterbukaan yang tidak mempertimbangkan apakah sesuatu itu halal atau haram," ujar Zuhaili.

Ia juga mendesak Dewan Agama Islam Singapura (MUIS) dan kelompok Islam lainnya di Singapura mengambil sikap tegas dalam masalah ini. Beberapa jam kemudian, Zuhaili memposting pernyataan lain.

"Siaran pers kami sebelumnya tentang video 'Dukungan tak kenal lelah seorang ibu untuk putranya Drag Queen | Dengarkan Hatimu' telah menerima sejumlah reaksi. Kami percaya otoritas terkait telah memainkan peran penting untuk menyelesaikan masalah ini. Kami juga tidak menyangkal hak kelompok atau individu mana pun karena kami hidup di negara yang unik dengan berbagai keyakinan agama dan kelompok etnis. Pada saat yang sama, kami berharap seluruh komunitas Muslim di Singapura dapat berperan mendidik dan membantu komunitas LGBTQ," ujar dia.

Dalam posting terpisah di grup Facebook "Kami menentang Pinkdot di Singapura" , seorang warganet menyatakan video tersebut adalah usaha yang disayangkan untuk mendorong ideologi LGBT ke dalam komunitas Muslim yang sebagian besar konservatif. Dia juga mengatakan video itu mencoba mengarusutamakan homoseksualitas ke ruang publik.

"Kami menentang ideologi pengarusutamaan homoseksualitas dan transgenderisme ke dalam masyarakat konservatif. Kami mengulurkan tangan persahabatan dan belas kasihan kepada orang-orang yang bergulat dengan ketertarikan sesama jenis," tulis dia.

https://mothership.sg/2022/01/samsung-drag-queen-ad/

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement