Ahad 23 Jan 2022 18:40 WIB

AP II: Kapasitas Cukup Tampung Pengalihan dari Halim

Pemerintah akan menutup sementara Bandara Halim Perdanakusuma.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Friska Yolandha
Sebuah pesawat parkir di Apron Bandara Pondok Cabe, Pamulang, Tangerang Selatan, Banten, Selasa (28/12/2021). Kementerian Perhubungan melalui Dirjen Perhubungan Udara menunjuk Bandara Pondok Cabe dan Bandara Soekarno Hatta sebagai bandara pengganti selama dilakukannya revitalisasi Bandara Halim Perdana Kusuma.
Foto: Antara/Muhammad Iqbal
Sebuah pesawat parkir di Apron Bandara Pondok Cabe, Pamulang, Tangerang Selatan, Banten, Selasa (28/12/2021). Kementerian Perhubungan melalui Dirjen Perhubungan Udara menunjuk Bandara Pondok Cabe dan Bandara Soekarno Hatta sebagai bandara pengganti selama dilakukannya revitalisasi Bandara Halim Perdana Kusuma.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Angkasa Pura (AP) II (Persero) memastikam kapasitas bandara cukup untuk menampung pengalihan penerbangan dari Bandara Halim Perdanakusuma. Pemerintah akan menutup sementara Bandara Halim Perdanakusuma karena proses revitalisasi sehingga penerbangan harus dialihkan. 

Direktur Utama AP II Muhammad Awaluddin memastikan khususnya kapasitas di Bandara Soekarno-Hatta sangat bisa mengakomodir pemindahan penerbangan tersebut. Hal tersebut perlu dipastikan mengingat selama pandemi Covid-19 banyak pesawat yang parkir di Bandara Soekarno-Hatta karena tidak dioperasikan. 

Baca Juga

"Kapasitas bandara utamanya di Bandara Soekarno-Hatta sangat cukup. Yang parkir sudah banyak yang terbang lagi," kata Awaluddin kepada Republika.co.id, Ahad (23/1/2022). 

Untuk itu, Awaluddin memastikan slot penerbangan yang ada juga sangat cukup untuk menampung perpindahan tersebut. Sebab, kata dia, penerbangan dari Bandara Halim Perdanakusuma tidak hanya dialihkan ke Bandara Soekarno-Hatta saja namun juga empat bandara AP II lainnya. 

Penerbangan dari Bandara Halim Perdanakusuma akan dipindah ke lima bandara. Kelima bandara tersebut yakni Soekarno-Hatta Tangerang, Husein Sastranegara Bandung, Bandara Internasional Jawa Barat BIJB Kertajati, Pondok Cabe Jakarta, dan Budiarto Tangerang.

Sebanyak 21 operator penerbangan di Bandara Halim Perdanakusuma akan dialihkan. Penerbangan tersebut terdiri dari dua maskapai niaga berjadwal, 17 maskapai niaga tidak berjadwal, dan dua maskapai kargo dengan total jumlah armada 67 unit pesawat. 

Selain itu juga ada pesawat militer yang operasionalnya di Bandara Halim Perdanakusuma dialihkan. Awaluddin menuturkan pesawat militer yang akan dialihkan operasionalnya sebanyak 12 unit pesawat militer.

Sebelumnya, Juru Bicara Kementerian Perhubungan Adita Irawati menjelaskan Bandara Halim Perdanakusuma akan ditutup sementara mulai 26 Januari 2022 untuk proses revitalisasi. "Waktu penutupan diperkirakan paling lama 3,5 bulan," kata Adita, Jumat (21/1/2022).

Revitalisasi bandara tersebut berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 9 Tahun 2022 tentang Revitalisasi Fasilitas Pangkalan Tentara Nasional Indonesia atau Bandara Halim Perdanakusuma. Revitalisasi dilakukan untuk memperbaiki fasilitas sisi darat dan udara untuk meningkatkan aspek keselamatan, keamanan, dan kenyamanan penerbangan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement