Senin 24 Jan 2022 14:32 WIB

Wagub DKI: Masih Ada 15 Sekolah yang Belum Kembali PTM

Riza mempertimbangkan semua masukan terkait evaluasi pembelajaran tatap muka.

Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria.
Foto: Dok Pribadi.
Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyebutkan hingga saat ini masih ada 15 sekolah dari total 43 sekolah yang belum kembali melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) dengan kapasitas 100 persen. Sementara 28 sekolah yang sebelumnya ditutup sudah dibuka.

"Jadi dari 43 sekolah yang ditutup ini, yang sudah dibuka kembali ada 28 sekolah, dan yang masih ditutup 15 sekolah, mudah-mudahan dalam waktu dekat bisa dibuka kembali," kata Riza di Balai Kota Jakarta, Senin (24/1/2022).

Baca Juga

Berdasarkan data yang dimilikinya hingga Ahad (23/1/2022), ada 43 sekolah yang pernah terpapar. Dari jumlah tersebut peserta didik yang terpapar 67 orang, pendidik dua orang, tenaga kependidikan tiga orang, sehingga totalnya 72 kasus.

Dengan semakin meningkatnya kasus Covid-19 varian Omicron di Jakarta, Riza menyebutkan bahwa pihaknya mempertimbangkan semua masukan yang ada untuk mengevaluasi Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas kapasitas 100 persen.

Namun, Riza menyampaikan bahwa pemberlakuan PTM 100 persen terbatas mengikuti kebijakan pemerintah pusat sesuai Surat Keputusan Bersama (SKB) empat menteri soal PTM. Dalam kebijakan tersebut, provinsi yang bisa menggelar PTM 100 persen, adalah mereka yang PPKM Level 1 dan 2, kemudian vaksinasi tenaga kependidikan di atas 80 persen, dan lansia di atas 50 persen.

"Sementara di Jakarta, vaksinasi untuk untuk tenaga kependidikan di atas 91 persen, lansia di atas 71 persen, bahkan peserta didik sudah 98 persen. Artinya Jakarta memenuhi syarat dan kami melaksanakan tugas ketentuan sesuai dengan aturan yang ada. Kami berterima kasih atas semua masukan, mudah-mudahan menjadi perhatian kita semua untuk PTM yang lebih baik," ucapnya.

Terkait dengan peningkatan kasus Covid-19 termasuk varian Omicron sendiri, Riza menjelaskan pihaknya terus melakukan koordinasi dengan pemerintah pusat. Pemerintah pusat juga terbuka dengan semua masukan yang ada.

"Kami di internal juga lakukan rapat secara berjenjang, berkala dan berkesinambungan," tuturnya.

Berdasarkan data terbaru dari Dinas Kesehatan DKI Jakarta hingga tanggal 23 Januari 2022, jumlah kasus aktif di Jakarta hari ini naik sejumlah 1.217 kasus, sehingga jumlah kasus aktif kini sebanyak 9.057 (orang yang masih dirawat/isolasi).

Untuk kasus positif Covid-19 baru berdasarkan hasil tes PCR, total 879.307 kasus, untuk varian Omicron kini 1.313 orang yang terinfeksi, di mana sebanyak 854 orang adalah pelaku perjalanan luar negeri, sedangkan 459 lainnya adalah transmisi lokal.

Dari jumlah total kasus positif, total orang dinyatakan telah sembuh sebanyak 856.653 dengan tingkat kesembuhan 97,4 persen, dan total 13.597 orang meninggal dunia dengan tingkat kematian 1,5 persen.Untuk "positivity rate" atau persentase kasus positif sepekan terakhir di Jakarta sebesar 6,6 persen, sedangkan persentase kasus positif secara total sebesar 10,8 persen.

Baca juga :Ganjar Singgung Arteria Dahlan dan Edy Mulyadi

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement