Rabu 26 Jan 2022 19:51 WIB

Perhimpunan Guru Desak Anies Batasi PTM Jadi 50 Persen

Hingga Selasa (25/1/2022), sudah ada 90 sekolah di Jakarta yang ditutup.

Rep: Zainur Mahsir Ramadhan/ Red: Bilal Ramadhan
Tenaga sukarela PMI Kota Jakarta Pusat menyemprotkan cairan disinfektan di SMP Negeri 18 Jakarta, Jakarta Pusat, Rabu (26/1/2022). Pemprov DKI Jakarta mencatat hingga 22 Januari lalu, terdapat 90 sekolah yang ditutup akibat ditemukannya kasus COVID-19, sementara itu kasus konfirmasi positif di Tanah Air per 26 Januari 2022 bertambah 7.010 kasus.
Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Tenaga sukarela PMI Kota Jakarta Pusat menyemprotkan cairan disinfektan di SMP Negeri 18 Jakarta, Jakarta Pusat, Rabu (26/1/2022). Pemprov DKI Jakarta mencatat hingga 22 Januari lalu, terdapat 90 sekolah yang ditutup akibat ditemukannya kasus COVID-19, sementara itu kasus konfirmasi positif di Tanah Air per 26 Januari 2022 bertambah 7.010 kasus.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Koordinator Nasional Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G), Satriwan Salim, mendesak Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Anies Baswedan, termasuk kepala daerah sekitar daerah aglomerasi menghentikan skema PTM 100 persen. Sehingga, keselamatan dan kesehatan semua pihak di sekolah pelaksana PTM bisa dijaga.

"Kami memohon agar Pak Anies mengembalikan kepada skema PTM Terbatas 50 persen. Dengan metode belajar Blended Learning, sebagian siswa belajar dari rumah, dan sebagian dari sekolah. Metode ini cukup efektif mencegah learning loss sekaligus life loss," kata Satriwan dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (26/1/2022).

Baca Juga

Dia berharap, agar Pemprov DKI Jakarta tidak meremehkan kondisi peningkatan kasus Covid-19 di DKI dan nasional kini. Menurutnya, Pemda DKI juga akan lebih baik tidak menunggu gelombang ketiga kasus Covid-19 memuncak.

Sementara itu, Kepala Bidang Advokasi P2G, Iman Zanatul Haeri, menyoroti peningkatan kasus Covid-19 DKI Jakarta di sekolah-sekolah yang melaksanakan PTM 100 persen. Menurut dia, dengan adanya penutupan 90 sekolah pelaksana PTM di DKI membuat orang tua, guru hingga siswa cemas.

“P2G meyakini, sebenarnya yang tutup lebih dari 90 sekolah, sebab ada orang tua yang belum lapor ke sekolah dan Disdik," ujar Iman.

Dengan adanya hal tersebut, dia meminta Pemprov DKI melalui Dinas Kesehatan bisa gencar melakukan active case finding (ACF) kepada sekolah, siswa, dan guru. Tujuannya, untuk mendeteksi dan memitigasi kenaikan kasus.

“Skema PTM 100 persen Jakarta  di tengah menghadapi kondisi gelombang ketiga Covid-19, secara psikologis sebenarnya cukup mencemaskan bagi guru dan orang tua,” jelas dia.

Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria, mengungkapkan, ada penambahan penutupan sekolah di DKI sebanyak 90 lokasi hingga Selasa (25/1) malam kemarin. Paling banyak di tingkat SMA dengan 30 sekolah.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement