REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON — Perusahaan farmasi asal Amerika Serikat (AS), Moderna melakukan uji terhadap dosis tambahan vaksin untuk mencegah infeksi virus corona jenis baru (Covid-19) atau booster yang ditujukan secara khusus dalam mengatasi Omicron.
Moderna mengumumkan bahwa peserta pertama telah menerima dosis vaksin. Awal pekan ini, Pfizer memulai studi serupa tentang suntikan yang diformulasi ulang.
Tidak jelas apakah otoritas kesehatan global akan memerintahkan perubahan resep vaksin Covid-19 untuk varian Omicron yang sangat menular. Vaksin asli masih menawarkan perlindungan yang baik terhadap kematian dan penyakit parah.
Sejumlah studi menunjukkan bahwa vaksin booster memperkuat perlindungan. Disebutkan bahwa dosis tambahan vaksin Covid-19 meningkatkan kemungkinan menghindari infeksi yang bahkan lebih ringan.
Moderna menunjuk pada sebuah penelitian kecil yang dirilis di New England Journal of Medicine menunjukkan antibodi yang mampu menargetkan Omicron bertahan selama enam bulan setelah dosis booster, meskipun levelnya menurun.
Studi baru Moderna mendaftarkan sekitar 600 orang yang telah menerima dua dosis vaksin Covid-19 dari perusahaan itu dan ditambah dua dosis booster. Semua sukarelawan akan menerima dosis versi percobaan yang cocok dengan Omicron.
Baca: Keterisian Tempat Tidur RS Covid-19 Sentuh 45%, Dinkes DKI: Masih Aman
Baca: Ditemukan Kasus Covid-19 di Satu Sekolah, PTM 100 Persen di Solo Jalan Terus
Baca: Kasus Harian Covid-19 Tembus di Atas 8.000, DKI Jakarta Tertinggi