REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyampaikan kabar baik terkait varian Omicron di Indonesia meskipun jumlah kasus saat ini tengah mengalami kenaikan. Satgas mencatat, sebanyak 58 persen dari total kasus Omicron yang terdeteksi di Indonesia menunjukan gejala asimtomatik atau tanpa gejala. Sedangkan sebanyak 37 persen memiliki gejala ringan.
“Seperti yang kita ketahui, bahwa pasien tanpa gejala dan gejala ringan memiliki kemungkinan untuk sembuh yang lebih besar,” ujar Wiku saat konferensi pers melalui kanal Youtube Sekretariat Presiden, dikutip pada Jumat (28/1/2022).
Kondisi ini sejalan dengan perkembangan kesembuhan di mana 96 persen pasien Omicron di RSDC Wisma Atlet dan 88 persen pasien Omicron di rumah sakit rujukan telah sembuh. “Ini adalah angka yang sangat tinggi dan perlu untuk terus dipertahankan,” tambah dia.
Wiku pun menyampaikan, kajian lebih lanjut mengenai karakteristik Omicron di tingkat global masih terus dilakukan. Menurutnya, varian ini memberikan dampak yang berbeda-beda di berbagai negara karena berbagai faktor.
Di beberapa negara mengalami penularan kasus yang sangat tinggi. Selain itu, ada pula negara yang mengalami peningkatan jumlah kematian akibat varian ini. Serta ada negara yang tak banyak membutuhkan perawatan rumah sakit dari penularan kasus Omicron.