Senin 31 Jan 2022 21:37 WIB

Di Rakernas PKS, JK: Bukan Waktunya Lagi Berdebat Soal IKN

Di negara demokrasi, pendapat paling besar menyuarakan menjadi hal yang disetujui.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Andri Saubani
Wakil Presiden ke 10 dan 12 RI Jusuf Kalla menjawab pertanyaan wartawan usai menghadiri Rakernas PKS 2022 di Hotel Bidakara, Jakarta, Senin (31/1).
Foto: Republika/Febrianto Adi Saputro
Wakil Presiden ke 10 dan 12 RI Jusuf Kalla menjawab pertanyaan wartawan usai menghadiri Rakernas PKS 2022 di Hotel Bidakara, Jakarta, Senin (31/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden RI ke-10 dan 12 RI Jusuf Kalla (JK) mengatakan, bukan waktunya lagi rencana pemindahan ibu kota negara (IKN) ke Kalimantan Timur diperdebatkan. Hal itu disampaikan JK dalam pembukaan Rakernas Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Hotel Bidakara, Jakarta, Senin (31/1/2022).

"Saya kira sekarang bukan waktunya lagi untuk berdebat karena itu sudah disetujui DPR. pemerintah DPR sudah setuju," kata JK, Senin.

Baca Juga

JK mengatakan, meskipun PKS tidak setuju dengan pemindahan ibu kota negara tersebut, menurutnya, di negara demokrasi pendapat yang paling besar menyuarakan menjadi hal yang disetujui.

"Jadi bukan lagi debat setuju tidak, bagaimana menjalankannya," ujarnya.

Kendati demikian JK menilai pemindahan ibu kota bukan perkara mudah. Politikus senior Partai Golkar itu mencontohkan, negara lain membutuhkan waktu 20 tahun untuk memindahkan ibu kota.

"(Pemindahan ibu kota) bukan soal gampang, soal rumit sekali. Pemindahan ibu kota itu dan itu semua orang memperkirakan sepengalaman dengan negara lain butuh 20 tahun baru bisa sempurna," ucapnya.

JK berpandangan pemindahan ibu kota bakal memunculkan sejumlah masalah di kemudian hari, seperti permasalahan anggaran hingga lokasi. Namun, ia menyerahkan kepada pemerintah terkait hal itu. 

"Bahwa ini nanti akan ada masalah, pasti akan ada masalah, masalah anggaran lah, masalah lokasi dan sebagainya. Tapi itu tugas pemerintah untuk menyelesaikan itu," tuturnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement