Rabu 02 Feb 2022 16:52 WIB

Pemprov Klaim Sudah tak Ada PKL Berjualan di Trotoar Malioboro

Pengunjung yang datang ke Teras Malioboro masih terbilang sedikit.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Bilal Ramadhan
Pedagang kaki lima (PKL) Malioboro menata dagangan saat proses relokasi di Teras Malioboro 1, Yogyakarta, Rabu (2/2/2022). PKL Malioboro mulai memindahkan barang dagangannya ke lokasi yang baru yakni di Teras Malioboro 1 yang dulunya adalah Gedung Bioskop Indra dan Teras Malioboro 2 yang dulunya merupakan Gedung Dinas Pariwisata.
Foto: ANTARA/Andreas Fitri Atmoko
Pedagang kaki lima (PKL) Malioboro menata dagangan saat proses relokasi di Teras Malioboro 1, Yogyakarta, Rabu (2/2/2022). PKL Malioboro mulai memindahkan barang dagangannya ke lokasi yang baru yakni di Teras Malioboro 1 yang dulunya adalah Gedung Bioskop Indra dan Teras Malioboro 2 yang dulunya merupakan Gedung Dinas Pariwisata.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Proses relokasi pedagang kaki lima (PKL) Malioboro sudah dilakukan sejak 1 Februari 2022 dan ada beberapa yang sudah memindahkan barang dagangannya ke lokasi baru. Di hari pertama, masih ada beberapa PKL yang berjualan di trotoar Malioboro.

Namun, di hari kedua ini seluruh PKL sudah tidak berjualan di sepanjang trotoar Malioboro. Kepala Satpol PP DIY, Noviar Rahmad mengatakan, hari ini PKL yang belum pindah ke lokasi baru melakukan pembongkaran lapak yang ada di trotoar Malioboro.

Baca Juga

"Sejak hari ini sudah tidak ada yang berjualan, sama sekarang banyak yang proses perpindahan dan kemudian yang kemarin belum pindah (lapaknya) baru dibongkar tadi pagi," kata Noviar kepada Republika, Rabu (2/2).

Pihaknya melakukan upaya persuasif agar PKL segera pindah ke lokasi baru yang sudah disiapkan. Lokasi baru tersebut yakni di Teras Malioboro 1 (eks Gedung Bioskop Indra) dan Teras Malioboro 2 (eks Gedung Dinas Pariwisata DIY), dengan total PKL yang dipindah lebih dari 1.800 PKL.

Upaya persuasif dilakukan dengan imbauan kepada PKL untuk mengosongkan trotoar Malioboro. Proses relokasi PKL ini akan dilakukan setidaknya hingga 7 Februari nanti.

"Jadi pada 1-7 (Februari) itu tidak diperkenankan lagi membuka lapak di sepanjang Malioboro, 1-7 itu proses untuk perpindahan. Kemarin banyak mereka (PKL) berpikir bahwa 1-7 itu masih boleh berjualan, jadi dari kemarin kami imbau untuk menutup lapak untuk proses pindah," ujar dia.

Noviar menuturkan, di hari pertama relokasi masih banyak PKL yang meminta tetap berjualan di sepanjang trotoar Malioboro. Hal ini dikarenakan Libur Imlek, sehingga masih banyak pengunjung yang datang.

Pihaknya pun hanya memberi toleransi PKL untuk dapat berjualan hingga 1 Februari. Namun, di hari kedua proses relokasi seluruh PKL sudah membongkar lapaknya untuk pindah ke lokasi baru.

"Hari ini sudah clear semua, sudah bersih, mereka sudah menepati janjinya untuk tidak berjualan lagi. Hari ini kita sudah menyisir satu per satu dari utara sampai ke Titik Nol, semua tidak ada lagi yang berjualan," tambah Noviar.

Ketua Umum Paguyuban PKL Malioboro Ahmad Yani (Pemalni), Slamet Santoso mengatakan, di hari pertama sudah ada PKL yang pindah ke lokasi baru. Namun, pengunjung yang masuk masih terbilang sedikit.

Hal ini dikarenakan masih adanya PKL yang berjualan di trotoar Malioboro. Sehingga, pengunjung pun masih mengunjungi PKL yang berjualan di trotoar Malioboro.

"Hari pertama masih sepi, tapi nanti setelah lorong-lorong (di trotoar) tidak ada PKL, otomatis pengunjung akan masuk kesini (ke lokasi baru). Kemarin masih ada PKL di lorong," kata Slamet.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement