Sabtu 05 Feb 2022 09:00 WIB

Mana yang Lebih Unggul, Olahraga Bersepeda atau Jalan Kaki?

Bersepeda-berjalan kaki ideal ideal untuk kebugaran, tapi ada beda soal bakar kalori.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Reiny Dwinanda
Bersepeda (ilustrasi). Dibandingkan dengan berjalan kaki, ada keunggulan bersepeda dalam hal membakar kalori.
Foto: Pixabay
Bersepeda (ilustrasi). Dibandingkan dengan berjalan kaki, ada keunggulan bersepeda dalam hal membakar kalori.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Olahraga bersepeda dan jalan kaki sama-sama ideal dilakukan untuk tetap bugar sekaligus cara menyenangkan untuk menikmati alam bebas. Kedua aktivitas tersebut memiliki manfaat tersendiri, tetapi apakah yang satu lebih baik dari yang lain?

Jawabannya bergantung pada kondisi tiap orang. Sebagian orang mungkin lebih sulit meluangkan waktu untuk bersepeda sepanjang hari kerja, terutama jika jarak rumah dan kantor cukup jauh. Sementara, jalan kaki bisa dilakukan kapan saja dan di mana saja.

Baca Juga

Apabila seseorang hendak berolahraga sambil mencapai suatu tempat dengan cepat, bersepeda tentunya menjadi pilihan yang unggul daripada berjalan kaki. Namun, jika ditinjau dari biaya yang perlu dikeluarkan, jalan kaki yang lebih mengemuka karena gratis.

Bersepeda lebih mahal daripada berjalan karena perlu biaya untuk membeli sepeda, kecuali jika ada yang menghadiahkan secara cuma-cuma. Pesepeda juga perlu peralatan keselamatan lain yang relevan seperti helm. Begitu pula tas ransel untuk perjalanan jarak jauh.

Baik bersepeda maupun berjalan kaki sama-sama memiliki opsi dalam ruangan, yang memudahkan dilakukan selama pandemi Covid-19. Berjalan kaki bisa dilakoni di atas treadmill, begitu juga aktivitas bersepeda yang dapat dilakukan dengan sepeda statis.

Arthritis Foundation yang berbasis di Amerika Serikat merekomendasikan bersepeda statis sebagai latihan berdampak rendah untuk pasien dengan masalah sendi. Aktivitas itu disebut dapat meningkatkan produksi cairan sinovial yang membantu menghentikan gesekan pada tulang rawan sendi saat bergerak.

Berjalan kaki juga sangat dianjurkan bagi orang yang memiliki kondisi tulang tertentu, seperti osteoporosis. Berjalan kaki cepat 10 menit per hari juga memicu peningkatan stamina, menyehatkan jantung, dan meningkatkan kualitas tidur.

Olahraga bersepeda maupun berjalan kaki telah dikaitkan dengan pengurangan risiko kematian dini. Studi Imperial College London dan University of Cambridge menemukan risiko kematian dini pesepeda 20 persen lebih rendah daripada orang yang bepergian dengan mobil.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement