Sabtu 05 Feb 2022 18:12 WIB

Epidemiolog: Terus Lakukan Literasi Demi Percepat Vaksinasi Covid-19

Epidemiolog menilai banjir info hoaks soal vaksin dapat membuat warga enggan divaksin

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Epidemiolog menilai banjir info hoaks soal vaksin dapat membuat warga enggan divaksin. Ilustrasi.
Foto: Edi Yusuf/Republika
Epidemiolog menilai banjir info hoaks soal vaksin dapat membuat warga enggan divaksin. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Literasi mengenai vaksinasi Covid-19 masih perlu terus dilakukan demi mempercepat capaian target vaksinasi 70 persen penduduk. Hal ini disampaikan epidemiolog Griffith University Australia Dicky Budiman.

"Yang menjadi tantangan besar di semua negara bahkan dunia terhadap keberhasilan program vaksinasi itu adalah keraguan vaksinasi yang antara lain disebabkan karena literasi yang minim," ujar Dicky Budiman, Sabtu (5/2/2022), dikutip dari Antara.

Baca Juga

Menurutnya, infodemik atau banjir informasi baik yang akurat maupun tidak turut menyebabkan masyarakat menjadi sulit untuk memilah informasi yang benar dan mana yang salah. Akibatnya sebagian warga terpengaruh dan enggan melakukan vaksinasi. "Saat ini tantangan Indonesia masuk dalam fase orang yang terpengaruh hoaks. Kalau yang mudah sudah terlewat seperti di kota yang orangnya relatif terdidik dengan baik. Biasanya memang kalau pencapaian sudah di atas 50 persen itu mulai sulit sudah merambah pada kelompok yang terpengaruh tersebut," tuturnya.

Menurutnya, diperlukan strategi untuk menangkal hoaks. Hal itu menjadi sangat penting dan vital. "Tanpa ada strategi kita nggak akan mampu melawan banyak sekali infodemik hoaks yang terus menjalar sehingga memengaruhi sebagian dari masyarakat kita," kata Dicky.

Di samping itu, untuk mencapai target vaksinasi Covid-19 juga diperlukan manajemen pendistribusian yang baik. "Distribusi harus segera ke daerah, jadi tidak lama bertahan di pusat supaya mengurangi adanya vaksin yang kedaluwarsa. Berikan keleluasaan daerah mengatur karena mereka yang tahu peta wilayahnya," papar Dicky.

Pemerintah juga harus dapat memperbanyak kemitraan untuk program vaksinasi, memperbanyak vaksinator, serta insentifnya hingga memperkuat sistem pelaporan. "Sistem pelaporan data dengan teknologi akan lebih memudahkan," ujar Dicky.

Sebelumnya, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate mengatakan pemerintah berkomitmen untuk terus melakukan akselerasi vaksinasi Covid-19 kepada masyarakat guna. Akselerasi dilakukan untuk memastikan pencapaian target vaksin terjadi secara merata di semua daerah dan memperkuat imun tubuh masyarakat dari potensi penyebaran virus SARS-CoV-2.

Percepatan pemberian vaksin Covid-19 juga menjadi bagian penting untuk memastikan semua vaksin yang telah disediakan digunakan dan tidak menjadi mubazir. "Pemerintah berkomitmen melakukan percepatan vaksinasi bagi masyarakat agar semakin banyak jiwa yang terlindungi. Apalagi saat ini sedang terjadi peningkatan kasus Covid-19 di beberapa wilayah seperti Jakarta," ungkapnya.

Peran aktif setiap pihak diperlukan untuk melakukan cara-cara baru bertujuan meningkatkan jangkauan vaksinasi, baik yang primer yakni dosis pertama dan kedua, serta vaksinasi dosis ketiga atau booster.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement