Senin 07 Feb 2022 12:45 WIB

Soal KDRT, UAS Jelaskan Makna Ayat 34 Surat an-Nisa

Soal KDRT, Ustad Abdul Somad jelaskan makna ayat 34 surat An-Nisa.

Rep: Muhyiddin/ Red: Agung Sasongko
Ustadz Abdul Somad.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Ustadz Abdul Somad.

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA – Dai kondang Ustaz Abdul Somad turut memberikan penjelasan tentang kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang baru-baru ini banyak diperdebatkan. Menurut dia, Nabi Muhammad SAW tidak pernah memukul orang sehingga tidak masuk akal jika Islam mengajarkan memukul perempuan.

“Nabi tidak pernah memukul orang. Apakah masuk akal jika Islam mengajarkan memukul perempuan?” ujar UAS kepada Republika.co.id, Senin (7/2/2022).

Baca Juga

Kata wadhribuhunna yang berarti “pukullah mereka (istri)” dalam surat an-Nisa ayat 34 juga masih sering disalahpahami. Terkait hal ini, UAS menjelaskan bahwa banyak kata dalam bahasa Arab yang juga berarti memukul.

Di antaranya, memukul dengan tongkat disebut jalada, memukul dengan telapak tangan disebut lathama, memukul dengan tangan menggenggam disebut wakaza, dan memukul dengan kaki disebut rakala.

“Tidak satu pun dari kata ini digunakan pada perempuan,” ujar UAS.

Adapun kata dharaba sendiri menurut UAS tidak semuanya berarti memukul. Misalnya, dalam kalimat dharaba ad-dahr baina al-qaum, artinya adalah waktu telah memisahkan mereka. Kemudian, dharaba 'alaihi bi al-hishar artinya adalah ia dipisahkan dari lingkungannya. Sedangkan kalimat dhuriba 'unuquhu artinya adalah kepalanya dipisahkan dari tubuh.

“Kata dharaba mengandung makna al-muba'adah (menjauhkan) dan al-infishal (memisahkan),” kata UAS.

 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement