REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito menegaskan perlunya upaya menurunkan kasus Covid-19 agar tidak ada kasus kematian. Wiku menegaskan, nyawa merupakan sesuatu yang berharga yang tidak boleh disepelekan, berapapun jumlahnya.
Itu disampaikan Wiku berkaitan angka kematian yang dinilai saat ini lebih rendah jika dibandingkan pada gelombang pertama dan kedua Covid-19 tahun sebelumnya. "Meski demikian, nyawa tetaplah nyawa yang berharga. Saya percaya, apabila kita segera menurunkan kasus, angka kematian dapat kita tekan sehingga tidak ada satupun orang meninggal," ujarnya.
Wiku mengungkap, pada pekan terakhir tercatat 244 korban jiwa meninggal karena Covid-19, sementara pada gelombang pertama 8 kali banyak sebesar 2.000 orang, dan setelah puncak gelombang kedua sebesar 6.000 orang atau 24 kali lebih banyak. Ia mengatakan, persentase penyumbang kematian terbanyak adalah kelompok orang dengan usia lanjut, pengidap komorbid, dan orang yang belum divaksinasi.
Menurutnya, jika angka kematian terus memuncak, maka hal ini berpeluang menyebabkan peningkatan kebutuhan alat, material, dan obat-obatan Covid-19 dalam jumlah besar.
Karena itu, Wiku mengingatkan, setiap orang memiliki peran dan tanggung jawab sama pentingnya untuk mencegah penularan. Khususnya bagi masyarakat yang berada dalam wilayah kenaikkan kasus yang tinggi.
"Mohon untuk tetap disiplin memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jalan, dimohon pula untuk tidak menyelenggarakan berbagai kegiatan yang menyebabkan kerumunan, seperti perayaan dan acara keluarga," katanya.