Rabu 09 Feb 2022 14:44 WIB

PM Morrison: Australia Siap Jalin Hubungan Positif dengan China

Dubes baru China menyatakan kesediaan untuk memperbaiki hubungan dengan Australia

Red: Nur Aini
Australia siap memajukan hubungan positif dengan China tanpa syarat apa pun, kata perdana menteri negara itu Scott John Morrison pada Selasa (8/2/2022).
Australia siap memajukan hubungan positif dengan China tanpa syarat apa pun, kata perdana menteri negara itu Scott John Morrison pada Selasa (8/2/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA -- Australia siap memajukan hubungan positif dengan China tanpa syarat apa pun, kata perdana menteri negara itu Scott John Morrison pada Selasa (8/2/2022).

Morrison mengatakan kepada wartawan media China dalam sebuah pertemuan virtual bahwa dia belum bertemu dengan duta besar baru Beijing untuk Canberra.

Baca Juga

"Kami selalu menginginkan hubungan positif dengan China, di mana kami dapat berdagang satu sama lain, tetapi itu harus dilakukan tanpa pamrih," kata perdana menteri saat menanggapi pertanyaan mengenai pernyataan duta besar baru China Xiao Qian bulan lalu.

Dubes China mengatakan bahwa Beijing ingin memperbaiki hubungan dengan Canberra. Kedua negara harus bergerak maju, tetapi tidak boleh ada prasyarat, kata dia.

Dia mengacu pada kondisi pemerintah China untuk memperbaiki hubungan dengan Australia tahun lalu, di mana Beijing meminta Canberra untuk tidak ikut campur dalam urusan internalnya.

“Saya tidak berpikir itu berarti bahwa kita masih tidak dapat bekerja sama, terutama dalam masalah kemanusiaan dan banyak masalah lain serta masalah ekonomi,” tutur dia, seraya menambahkan bahwa hubungan perdagangan kedua negara harus dipertahankan.

Dia menyebut pengenaan pajak berat oleh pemerintah China atas barang-barang Australia "tidak adil" dan menargetkan tindakan terhadap negaranya.

Tidak ada dialog politik antara kementerian atau pemerintah China untuk waktu yang lama, tetapi tidak ada penghalang, kata Morrison, menambahkan: "Kami senang bertemu dan membahas masalah dan melanjutkan diskusi itu kapan saja."

Akun WeChat Morrison diblokir

PM Australia juga berbicara tentang aplikasi media sosial China WeChat yang memblokir akun resmi Morrison bulan lalu. Namun, dia mengaku ingin terus menggunakannya jika perusahaan China memulihkan aksesnya.

"Jika ada kesempatan, maka mungkin kami akan menggunakannya. Tapi saat ini, yang bisa saya katakan adalah saya sangat kecewa karena saya disensor dengan cara seperti itu," ujar dia.

WeChat memblokir akun Morrison, yang memiliki lebih dari 76.000 pengikut, bulan lalu. Sebagai balasan, beberapa anggota parlemen Australia mengumumkan boikot terhadap WeChat sebagai protes atas tindakan perusahaan tersebut.

Morrison mengatakan dia membuat akun untuk tetap berhubungan dengan komunitas Tionghoa di Australia. Hubungan antara Beijing dan Canberra memburuk setelah Canberra bergabung dengan sekutu Baratnya untuk menyelidiki asal usul Covid-19, yang pertama kali muncul di Wuhan, China pada Desember 2019.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement