Kamis 10 Feb 2022 20:25 WIB

TNI AL akan Perkuat Kapal dengan Rudal Berdaya Tembak 250 Km 

Rudal peluru kendali sangat cocok dengan kapal perang TNI AL

Rep: Flori Sidebang/ Red: Nashih Nashrullah
  Dua kapal perang TNI AL KRI Hasan Basri 382 (kanan) dan KRI Tjiptadi 381 (kiri). (Ilustrasi) Rudal peluru kendali sangat cocok dengan kapal perang TNI AL
Foto: Antara/ Fakhri Hermansyah
Dua kapal perang TNI AL KRI Hasan Basri 382 (kanan) dan KRI Tjiptadi 381 (kiri). (Ilustrasi) Rudal peluru kendali sangat cocok dengan kapal perang TNI AL

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – TNI Angkatan Laut (AL) berencana akan memperkuat armada tempurnya dengan Rudal (Peluru Kendali) Naval Strike Missile yang sangat cocok untuk kapal-kapal perang milik TNI AL. Rudal ini memiliki daya tembak sejauh 250 kilometer. 

Berdasarkan siaran pers Dinas Penerangan Angkatan Laut (Dispenal) yang diterima di Jakarta, hal ini terungkap saat Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL), Laksamana TNI Yudo Margono, mengadakan rapat paparan dengan PT Lundin Industries Invest, Kongsberg Deffence & Aerospace AS, dan PT Datareka Integrasia. Pertemuan itu berlangsung di Wisma Elang Laut (WEL) Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (9/2/2022). 

Baca Juga

Rapat itu dihadiri John Lundin (Presdir PT Lundin), Lizza Lundin (Direktur PT Lundin), Cecilia Siby (Presdir PT Datareka Integrasia), dan Diny Rosyada (Managing Director PT Datareka Integrasia). Kemudian, Coster Bjorn Verner (Managing Director-Kongsberg) dari Norwegia, dan Skorge Arild (Business Development Manager-Kongsberg) Norwegia 

Adapun dalam rapat itu dipaparkan tentang Naval Strike Missile, Upgrade KRI Golok dan pengadaan Fast Missile Boat. 

Spesifikasi Naval Strike Missile dinilai sangat cocok untuk TNI AL karena bisa mencakup daya tembak 250 kilometer, mudah digerakan ke tempat terkecil yang tidak terlihat dan misilnya dapat dikendalikan dari kapal utama. 

Misil-misil tersebut akan dibawa dengan Fast Missile Boat yang berukuran kecil, memiliki panjang 19 meter, lebar empat meter dengan kecepatan 55 Knot. Sehingga lebih efektif jika digunakan dalam pertempuran karena ukuran yang kecil, taktis, sulit dideteksi musuh dan sulit diserang rudal exocet. Namun, sangat mematikan.  

Fast Missile Boat yang memiliki bobot 33 ton tersebut berkemampuan layar 500 miles dengan enam awak kapal dan bekal selama dua minggu. Hebatnya lagi, Fast Missile Boat tidak bersuara, tidak terdeteksi radar dan mampu bergerak cepat. 

Sementara itu, cara mengoperasikan rudal tersebut adalah dengan terlebih dahulu mengambil foto target dan lokasinya menggunakan inframerah. Kemudian, data inframerah tersebut dimasukan dalam data sistem persenjataan, lalu eksekusi penembakan dilaksanakan dari komando yang berasal dari kapal utama. Fast Missile Boat tersebut bisa dimuatkan ke dalam kapal utama sejumlah enam boat atau dapat berlayar secara mandiri. 

Naval Strike Missile ini pun sudah digunakan oleh Amerika Serikat di Laut Cina Selatan dan selalu efektif mengenai sasaran tanpa bisa di-counter atau ditangkal. 

Kementerian Pertahanan (Kemenhan) RI sangat tertarik dengan Fast Missile Boat ini dan berencana akan melakukan pengadaan sebanyak 120 Fast Missile Boat untuk TNI AL. Terkait hal itu, Yudo akan mengikuti arahan Kemenhan dalam pengadaan Fast Missile Boat tersebut. 

Untuk menguji kemampuannya, Yudo ingin agar Naval Strike Missile diujicobakan ke KRI Golok di Laut China Selatan dengan jarak sasaran 250 kilometer sesuai spesifikasi misil tersebut.

TNI AL akan membantu fasilitas pengamanan dan target sasaran penembakan dalam rangka latihan, sedangkan dari pihak PT Kongsberg menyediakan misil yang akan diuji dan sistem penembakannya. 

Oleh karena sistem persenjataan Fast Missile Boat ini belum pernah digunakan oleh TNI AL, maka Yudo pun meminta perwakilan PT Kongsberg untuk melaksanakan paparan kembali di hadapan Pangkoarmada RI, Pangkoarmada I, II dan III serta para Komandan Kapal pada Kamis (10/2) di tempat yang sama. Sehingga mereka dapat turut memberikan kritik dan masukan.    

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement