Ahad 13 Feb 2022 17:47 WIB

Penertiban PKL di Sekitar Pasar Pelita Sukabumi Disambut Positif Warga

Dahulunya kawasan tersebut terlihat kumuh.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Muhammad Fakhruddin
Suasana penertiban PKL di sekitar Pasar Pelita Kota Sukabumi di Jalan Perniagaan Kota Sukabumi, Sabtu (12/2/2022).
Foto: Republika/Riga Nurul Iman
Suasana penertiban PKL di sekitar Pasar Pelita Kota Sukabumi di Jalan Perniagaan Kota Sukabumi, Sabtu (12/2/2022).

REPUBLIKA.CO.ID,SUKABUMI -- Upaya penertiban pedagang kaki lima (PKL) di seputaran Pasar Pelita Kota Sukabumi dilanjutkan pada Ahad (13/2/2022). Langkah tersebut berlangsung kondusif dan disambut positif warga.

Sebab dahulunya kawasan tersebut terlihat kumuh karena badan jalan dan trotoar bagi pejalan kaki tertutup para PKL. Kegiatan penertiban pada Ahad ini juga dipantau langsung Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi bersama Unsur Forkompinda yakni Kapolres Sukabumi Kota AKBP SY Zainal Abidin dan Dandim 0607 Kota Sukabumi Letkol Inf Dedy Arianto.

Baca Juga

''Pada prinsipnya kami menyambut positif dan memberikan apresiasi kepada pemkot yang menertibkan para PKL,'' ujar warga Jalan Perniagaan Kecamatan Cikole yang juga pemilik toko di sekitar Pasar Pelita, Yanni Sri (45 tahun). Di seputaran jalan tersebut tentunya akan terlihat lebih bersih seperti 20 tahun yang lalu.

Di mana di depan pertokoan tidak ada PKL satupun. Hal ini akan mendukung dalam terwujudnya Kota yang religius, nyaman, dan sejahtera.

Intinya kata Yanni, ia dan warga lainnya di sekitar pasar mendukung atas keputusan Wali Kota Sukabumi dan didukung forkopimda yang menertibkan PKL. Sebab hal tersebut menjadi salah satu upaya membuat pasar yang terlihat bersih dan asri, selain itu juga pertokooan akan semakin nampak terlihat.

Warga lainnya Hartati (87) juga menyampaikan hal senada. Sejak kecil ia menjadi warga Kota Sukabumi dan bertahun tahun melihat suasana Jalan Perniagaan nampak terlihat kumuh dengan adanya PKL yang membuat lapak dagangan di depan pertokoan tidak terlihat.

Padahal, saat dahulu di lokasi tersebut tak ada satupun pedagang. Bahkan, jalanan dijadikan tempat bermain semasa kecil. " Dulu waktu saya masih kecil dari lahir saya sudah jadi warga sini. Nah, pedagang di depan toko tuh ga ada,'' ungkap dia.

Pada waktu itusuasananya bersih dan rapih. Namun ketika ada PKL jadi keliatan kumuh gelap.

Sehingga ketika sekarang di bongkar Hartati merasa bersyukur dan jadi bisa bernostalgia masa dahulu. Hal senada disampaikan seorang pedagang sepatu di Pasar Pelita.

''Alhamdulillah pedagang merespon positif adanya penertiban ini karena kini bisa berjualan di gedung baru, '' kata H Suryana (61). Di mana kini sudah membeli kios baru di Pasar Pelita dan lebih nyaman dibandingkan dengan sebelumnya.

Di sisi lain di hari kedua penertiban yang dilakukan di Jalan Pasar Forpakis tak ada pedagang yang melakukan perlawanan. Para pedagang melaksanakan arahan dari pemerintah dengan baik dan disiplin dengan membongkar sendiri lapaknya.

Berdasarkan pantauan banyak warga yang mengapresiasi adanya penertiban PKL untuk akses jalan ke Pasar Pelita tersebut. Pasalnya, penertiban PKL bisa membuat suasana asri seperti sekitar 20 tahun yang lalu.

''Alhamdulillah saya bersama Kapolres dan Dandim kembali melakukan pemantauan dan sejauh ini situasinya sangat kondusif,'' ujar Wali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi. Bahkan beberap ruas jalan yang akan ditertibkan beberapa hari mendatang ternyata pedagang sudah membongkar sendiri lapaknya.

''Kami polres mendukung pelaksanaan program pemerintah terkait penertiban PKL dalam rangka aktivasi pasar,'' ungkap Kapolres Sukabumi Kota AKBP SY Zainal Abidin. Polres menjalin koordonasi dengan pemda dan siapkan 125 personel mendukung kelancaran kegiatan ini dan akan dibentuk pos terpadu dari Satpol PP, polisi dan kodim.

Dalam penertiban ini lanjut Zainal pedagang kooperatif karena beberapa tahapan selesai dilakukan, sehingga kegiatan terencana dan tersosialisasi dengan baik. Di mana pedagang membongkar lapak sendiri.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement