REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Video wawancara mantan kapolres Purworejo AKBP Rizal Marito pada Mei 2021 yang menyebut dzikir hasbunallah wani'mal wakil biasanya digunakan untuk perang, mendadak viral di media sosial. Polda Jawa Tengah lewat Kabid Humas Polda Jawa Tengah, Kombes Pol M Iqbal Al Qudusy menyebut itu adalah cuplikan video lama yang sengaja di viralkan pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
"Cuplikan video itu adalah cuplikan wawancara Kapolres Purworejo Lama (AKBP Rizal Marito) pada Mei 2021. Sengaja diviralkan kembali untuk membuat situasi di Wadas Purworejo tidak Kondusif,” kata Iqbal dalam keterangan tertulis, Selasa (15/2).
Menurut Iqbal, situasi di Wadas Bener Purworejo saat ini sangat kondusif. Personel TNI dan Polri juga melakukan kegiatan bakti sosial di Wadas Bener.
"Saat ini situasi Wadas Bener Purworejo Sangat Kondusif, TNI Polri melaksanakan berbagai kegiatan Baksos di desa Wadas dan kami berupaya merajut kembali komunikasi sosial antarwarga,” terang Iqbal.
"Kegiatan-kegiatan itu dilakukan TNI-Polri setiap hari, dan itu sudah hampir seminggu ini dilakukan," tambahnya.
Iqbal menjelaskan bahwa Purworejo saat ini dijabat oleh AKBP Fahrurozi sejak 12 Agustus 2021 lalu. Karena itu judul di media yang menyebutkan seolah Kapolres saat ini yang memberikan statemen itu adalah salah informasi.
Iqbal juga mempertanyakan tujuan pihak-pihak yang sengaja memunculkan kembali rekaman wawancara AKBP Rizal Marito dengan reporter TV One pada Mei 2021 itu. Iqbal menduga cicitan itu diunggah oleh orang yang sengaja ingin akan memperkeruh di air yang sudah jernih.
"Dalam cuplikan video itu, reporter TV One melakukan wawancara dengan Rizal Marito sekitar 9 bulan lalu, mengapa baru diviralkan sekarang?" tanya Iqbal.
Iqbal berharap masyarakat dapat cek ricek dan saring, sebelum sharing kembali informasi yang bertebaran di medsos. Karena, menurutnya, media sosial sering dijadikan alat oleh orang tidak bertanggung jawab untuk kepentingan pribadi, termasuk memperkeruh suasana di Wadas.
"Masyarakat jangan sampai terjebak framing negatif yang diciptakan pihak yang tidak bertanggungjawab. Kami mohon masyarakat untuk bijak dan berhati-hati," tutup Kabid Humas yang pernah menjadi Kasatgas Humas Operasi Nemangkawi Papua ini.