REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menghadiri Puncak Peringatan Hari Lahir (Harlah) Nahdlatul Ulama (NU) ke-99 yang bertajuk 'Merawat Jagat, Membangun Peradaban'. Erick pun mendorong NU memiliki 250 BUMN sendiri.
Erick menjelaskan pandemi Covid-19 tidak hanya menekan sendi-sendi kesehatan tetapi juga perekonomian. Dia mengungkapkan bahwa BUMN juga harus bisa mengintervensi kesenjangan ekonomi yang terjadi di tengah masyarakat.
"Diimplementasikan hari ini dengan menandatangani kerja sama antara BUMN-nya punya NU dan BUMN punya Indonesia," kata Erick dalam keterangan, Jumat (18/2/2022).
Erick menyebut para ahli di BUMN juga bakal dilibatkan baik dari sisi pemasaran, perbaikan produk, hingga soal digitalisasi. Dia pun berharap kerja sama ini bisa menjadi penyeimbang perekonomian sehingga komoditas yang dihasilkan akan terus mengalami kenaikan.
"Kebetulan kami BUMN juga memproduksi gula, daging, kelapa sawit, dan lain-lain. Ini juga bisa dijadikan penyeimbang," katanya.
Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya menyebut Badan Usaha Milik Nahdlatul Ulama bakal melibatkan sekurang-kurangnya 130 PCNU se-Indonesia. Selain itu PBNU juga hendak mendidik 10 ribu wirasantri.
"Insya Allah nanti akan kita bangun 250 BUMNU, Badan Usaha Milik NU, dan akan kita didik sekurang-kurangnya 10 ribu wirasantri," kata Gus Yahya.
Dalam kesempatan itu, Erick Thohir juga sempat berziarah ke makam Syaichona Cholil Bangkalan. Turut pula hadir Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM) Teten Masduki.