Senin 21 Feb 2022 05:55 WIB

Isra Miraj, Deskripsi Buraq dan 3 Cangkir Minuman yang Ditawarkan Jibril 

Rasulullah SAW jalani Isra Miraj menggunakan kendaraan buraq

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Nashih Nashrullah
Isra Miraj Rasulullah SAW (ilustrasi). Rasulullah SAW jalani Isra Miraj menggunakan kendaraan buraq
Foto: republika
Isra Miraj Rasulullah SAW (ilustrasi). Rasulullah SAW jalani Isra Miraj menggunakan kendaraan buraq

REPUBLIKA.CO.ID, — Suatu malam, ketika Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam sedang tidur di rumah sepupunya Ummu Hani di Makkah, Malaikat Jibril alaihissalam  datang dan membangunkan beliau. 

Melansir laman aboutislam.net, Jibril menggenggam tangan Nabi Muhammad SAW ke Masjidil Haram. Kemudian dia menemukan seekor binatang lebih kecil dari bagal tapi sedikit lebih besar dari keledai. 

Baca Juga

Hewan yang berkaki empat, juga memiliki dua sayap dan melayang dengan mudah saat dia bergerak dengan kecepatan yang tak terbayangkan.

Deskripsi yang disampaikan sendiri oleh Nabi Muhammad SAW tentang gerakan hewan tersebut adalah bahwa, "ia meletakkan kakinya di titik terjauh ke sisinya". 

Nabi Muhammad dan Jibril lalu bersama-sama mengendarai binatang itu, yang disebut Al Buraq , nama yang berasal dari 'Barq', yang berarti kilat. 

Dalam waktu singkat mereka mencapai Yerusalem di Palestina.

Dalam peristiwa Isra Miraj ini, Rasulullah SAW bertemu dengan sejumlah nabi mulia yaitu antara lain Ibrahim, Musa, Isa alahimussalam, dan nabi mulia lainnya dan dia memimpin mereka semua dalam doa.

Lalu Jibril membawakan tiga cangkir minuman yang satu berisi susu, yang lain berisi anggur, dan yang ketiga berisi air. Rasulullah SAW memilih meminum susu itu. 

Setelah selesai, Jibril berkata, “Kamu dan umatmu mendapat petunjuk yang benar.” Kisah ini terdapat dalam hadits riwayat Ahmad sebagai berikut:   

 عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ أُتِيتُ بِالْبُرَاقِ وَهُوَ دَابَّةٌ أَبْيَضُ فَوْقَ الْحِمَارِ وَدُونَ الْبَغْلِ يَضَعُ حَافِرَهُ عِنْدَ مُنْتَهَى طَرْفِهِ فَرَكِبْتُهُ فَسَارَ بِي حَتَّى أَتَيْتُ بَيْتَ الْمَقْدِسِ فَرَبَطْتُ الدَّابَّةَ بِالْحَلْقَةِ الَّتِي يَرْبِطُ فِيهَا الْأَنْبِيَاءُ ثُمَّ دَخَلْتُ فَصَلَّيْتُ فِيهِ رَكْعَتَيْنِ ثُمَّ خَرَجْتُ فَجَاءَنِي جِبْرِيلُ عَلَيْهِ السَّلَام بِإِنَاءٍ مِنْ خَمْرٍ وَإِنَاءٍ مِنْ لَبَنٍ فَاخْتَرْتُ اللَّبَنَ قَالَ جِبْرِيلُ أَصَبْتَ الْفِطْرَةَ ثُمَّ عُرِجَ بِنَا إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا 

Dari Anas bin Malik radhiyallahu'anhu, Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam bersabda, "Didatangkan kepadaku buraq yaitu hewan putih tinggi yang lebih tinggi dari keledai dari lebih pendek dari kuda, yang bisa meletakkan kakinya sejauh pandangannya, saya menaikinya dan berjalan bersamanya hingga sampai di Baitul Maqdis, lalu saya mengikatnya dengan tali yang biasa dipakai oleh para Nabi, kemudian saya masuk ke Baitul Maqdis dan sholat di dalamnya dua rakaat, kemudian saya keluar hingga Jibril alaihissalam datang kepadaku dengan membawa satu bejana arak dan satu bejana susu, maka saya memilih susu." Jibril alaihissalam berkata, "Tuan telah memilih kesucian." Kemudian buraq tersebut membawaku naik menuju langit dunia.  

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement