REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Menteri Luar Negeri Arab Saudi, Pangeran Faisal bin Farhan menyampaikan, hubungan antara negaranya dengan Israel akan dilakukan setelah adanya solusi yang adil terkait masalah Palestina. Untuk itu, dia mengatakan, Israel dan Palestina harus duduk bersama.
"Prioritasnya sekarang adalah menemukan sebuah pengaturan sehingga Israel dan Palestina dapat duduk bersama dan memiliki proses perdamaian yang dapat dikerjakan," kata Menteri Faisal dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Israel Maariv, seperti dilansir Pakistan Observer, Selasa (22/2).
Pangeran Faisal juga mengungkapkan, integrasi Israel di kawasan akan menghasilkan manfaat yang besar, tidak hanya bagi Israel sendiri tetapi juga untuk seluruh kawasan. Menurutnya, dibutuhkan kekuatan politik untuk menuju perdamaian antara Israel dan Palestina.
"Kurangnya horison politik untuk perdamaian antara Palestina dan Israel akan memperkuat suara-suara paling ekstrem di wilayah tersebut," kata dia.
Israel sendiri cukup lama mengincar hubungan diplomatik dengan Arab Saudi. Di Radio Angkatan Darat, Menteri Luar Negeri Israel Yair Lapid mengatakan negaranya sedang berusaha untuk memperluas Kesepakatan Abraham ke negara-negara tambahan di luar dari Uni Emirat Arab, Bahrain, Sudan dan Maroko.