REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Aktris dan penyanyi Amerika Serikat Hayden Lesley Panettiere mengonfirmasi putrinya yang berusia 7 tahun aman dan tidak berada di Ukraina saat Rusia menginvasi negara itu. Komentar Panettiere muncul setelah ia mengunggah foto putrinya dengan Kaya Evdokia Klitschko dengan mantan petinju profesional Wladimid Klitschko
Panettiere membagikan foto anaknya di sebuah unggahan di media sosial Instagram dimana sang aktris tersebut mengecam perang Rusia-Ukraina pada Jumat (25/2/2022). Klitschko berasal dari Ukraina dan saudaranya Vitali Klitschko adalah wali kota Kyiv.
"Saya secara pribadi telah menyaksikan kekuatan rakyat Ukraina yang berjuang keras untuk kemerdekaan mereka dan terus dengan penuh semangat membela negara mereka selama bertahun-tahun," tulis sang aktris di unggahannya seperti dikutip dari laman Fox News, Sabtu (26/2/2022).
Panettiere mengonfirmasi buah hatinya, Kaya yang berusia 7 tahun yang dia bagikan dengan ayah dari anaknya, Wladimir, yang aman dan tak berada di Ukraina saat Rusia menginvasi negara tersebut.
"Momen mengerukan dalam sejarah ini mengirimkan pesan yang menakutkan: pesan bahwa di zaman sekarang ini, di 2032 bolrh saja melanggar hak-hak orang yang bebas dan membiarkan otokrar seperti (Presiden Rusia) Vladimir Putin mengambil apapun yang mereka mau. Saya berdoa untuk keluarga dan teman-teman saya di sana dan semua orang yang berjuang. Saya berharap Anda mendapatkan lebih banyak dukungan dan saya berharap saya ada di sana beejuang bersama Anda," katanya.
Dia menyimpulkan saat ini dirinya meminta pihak yang tidak berada di Ukraina untuk berdiri bahu membahu dalam solidariras dengan rakyat Ukraina dan menunjukkan dukungan untuk demokrasi. Panettiere dan Klitschko sama-sama mengutuk serangan Rusia ke Ukraina dalam postingan di Instagram.
"Oleh karena itu, saya menyerukan kepada semua warga untuk mengorganisir demonstrasi dan mengangkat suara mereka menentang perang untuk demokrasi dan untuk kebebasan," tulis Klitschko pada foto dirinya mengangkat tangannya ke kamera dengan tulisan demo-crazy dan "#demo4democrazy" di telapak tangannya.
"Saya meminta rakyat negara demokrasi Eropa untuk berdiri berdampingan dengan rakyat Ukraina yang bebas dan cinta dempkrasi."
"Serangan pengecut dan pembunuh oleh rezim otokritas Rusia terhadap kita harus segera dihentikan. Mulailah demo-crazy, demonstrasi untuk demokrasi, menentang perang, dan untuk masa depan damai dan bebas bagi anak-anak di benua kita," ujarnya.
Pasukan Rusia yang menyerang mendekati dan mengepung ibu kota Ukraina pada Jumat (25/2/2022) setelah rentetan serangan udara di kota-kota dan pangkalan mikiter di seluruh negeri. Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky merilis vidro dirinya dan para pembantu seniornya di luar kantor kepresidenan di Kyiv untuk meyakinkan rakyat Ukraina bahwa dia dan pejabat tinggi lainnya akan tinggal di ibu kota. Invasi selama berpekan-pekan merupakan konflik darat terbesar di Eropa sejak perang dunia II.