REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Pasukan Rusia meluncurkan serangan rudal dan artileri terkoordinasi di kota-kota Ukraina pada Sabtu (26/2/2022) termasuk ibu kota Kiev di mana tembakan meletus di dekat gedung-gedung pemerintah di pusat kota. Demikian keterangan menurut pejabat militer dan seorang saksi mata Reuters.
Pihak berwenang Ukraina telah mendesak warganya untuk membantu mempertahankan Kiev dari serangan pasukan Rusia yang menyerbu pada Kamis (24/2/2022) pada krisis keamanan Eropa terburuk dalam beberapa dasawarsa. Namun bahkan ketika pertempuran semakin sengit, pemerintah Rusia dan Ukraina mengisyaratkan keterbukaan untuk negosiasi, menawarkan secercah harapan pertama untuk diplomasi sejak Presiden Rusia Vladimir Putin meluncurkan invasi.
Peluru artileri meledak di Kiev, kata seorang saksi mata Reuters. Pejabat Ukraina mengatakan pasukan Rusia menembakkan rudal jelajah dari Laut Hitam ke kota Sumy, Poltava, dan Mariupol dan terjadi pertempuran sengit di dekat kota selatan Mariupol.
Presiden Volodymyr Zelenskiy, berbicara dalam pesan video dari luar kantornya di Kiev, menantang. "Kami tidak akan meletakkan senjata, kami akan membela negara kami," tegas Zelenskiy.
Komando angkatan udara sebelumnya melaporkan pertempuran sengit di dekat sebuah pangkalan udara di Vasylkiv barat daya ibu kota, yang katanya sedang diserang dari pasukan terjun payung Rusia. Dikatakan, salah satu pejuangnya telah menembak jatuh sebuah pesawat angkut Rusia. Reuters tidak dapat secara independen memverifikasi klaim tersebut.
Kantor berita Interfax mengatakan pasukan Rusia telah menguasai pembangkit listrik tenaga air Kiev tetapi Mykhailo Podolyak, penasihat kantor presiden, mengatakan situasi di Kiev dan pinggirannya terkendali. "Ada kasus kelompok sabotase dan pengintaian yang bekerja di kota, polisi dan pasukan pertahanan diri bekerja secara efisien melawan mereka," kata Podolyak.