Sabtu 26 Feb 2022 19:48 WIB
Resensi Buku

Pakar Komunikasi UGM Ungkap Kompetensi Dasar Tokoh Publik Lewat Buku

Meskipun sudah lama jadi bahan pembahasan, tidak banyak yang mengembangkan topik ini.

Rep: My41/ Red: Fernan Rahadi
Buku terbaru karya Nyarwi Ahmad yakni Dasar-Dasar Komunikasi Publik yang diterbitkan oleh Nas Media Pustaka bekerja sama dengan Indonesia Presidential Studies (IPS).
Foto: dokpri
Buku terbaru karya Nyarwi Ahmad yakni Dasar-Dasar Komunikasi Publik yang diterbitkan oleh Nas Media Pustaka bekerja sama dengan Indonesia Presidential Studies (IPS).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Kemampuan dan keterampilan komunikasi publik dianggap sebagai salah satu kompetensi dasar yang harus dimiliki oleh seorang tokoh publik. Para elite tidak hanya dituntut untuk sekadar mampu berbicara kepada publik, tetapi juga mampu meyakinkan dan mendapatkan kepercayaan publik secara lebih luas. 

Dosen Ilmu Komunikasi Fisipol UGM, Nyarwi Ahmad, dalam karyanya "Dasar-Dasar Komunikasi Publik" yang diterbitkan oleh Nas Media Pustaka bekerja sama dengan Indonesian Presidential Studies (IPS), menyatakan bahwa komunikasi publik yang dilakukan oleh para elite tersebut pada umumnya memiliki tingkat daya tarik yang berbeda. 

"Pesan, penampilan, dan gaya komunikasi seringkali mengundang perhatian, penilaian serta membentuk ragam persepsi kita tentang mereka," ungkap Nyarwi dikutip dari bab pertama buku tersebut.

Salah satu komunikator publik yang andal di Indonesia adalah Soekarno. Sebagai sosok proklamator sekaligus presiden pertama Republik Indonesia, Soekarno menjadi salah satu aktor sentral dalam narasi dan percakapan publik di Indonesia. Ia dikenal dengan gaya pidatonya yang lantang dan meledak-ledak sehingga mampu membangkitkan emosi dan perasaan audiensnya. 

"Sosok ini tidak hanya diakui sebagai orator yang ulung. Bahkan, banyak kalangan mengaguminya sebagai sosok komunikator publik legendaris karena ia memiliki kontribusi besar dalam proses kelahiran sebuah negara, yaitu Republik Indonesia," kata Nyarwi yang merupakan Direktur Eksekutif IPS tersebut.

Lebih lanjut, komunikasi publik pada esensinya merupakan sebuah panorama di mana di dalamnya terdapat beragam jenis panggung-panggung komunikasi yang selalu menjadi pusat perhatian publik. Di atas panggung-panggung tersebut, Nyarwi menjelaskan, ragam kekuasaan didefinisikan dan diperebutkan.

"Dari berbagai jenis panorama dan panggung komunikasi publik yang ada di Indonesia, kita menemukan sejumlah sosok yang menjadi figur utama karena kemampuan dan skill yang dimilikinya dalam memanfaatkan dan mengelola panorama dan panggung komunikasi publik tersebut," ungkapnya.

Buku "Dasar-Dasar Komunikasi Publik" memaparkan sejumlah hal-hal dasar yang perlu kita pelajari dalam bidang kajian dan profesi komunikasi publik. Meski sudah lama menjadi bahan pembahasan yang tersebar dalam sejumlah perkuliahan, namun tidak banyak di antaranya yang mengembangkan topik bahasan tersebut sebagai salah satu jenis mata kuliah. 

Nyarwi Ahmad yang menamatkan pendidikan doktoralnya di The Media School, Faculty of the Media and Communication, Bournemouth University, Inggris, ini berharap buku ini dapat memberikan kontribusi pengetahuan dasar yang memadai bagi mahasiswa Ilmu Komunikasi yang ingin mempelajari atau mengambil mata kuliah komunikasi publik. 

"Buku ini juga dapat dimanfaatkan oleh mahasiswa dari departemen lainnya yang tertarik untuk mengkaji ragam fenomena komunikasi publik dan juga para pembaca secara umum," kata Nyarwi.

Keseluruhan materi yang dibahas dalam buku ini memuat tiga hal. Pertama, sejumlah perspektif, teori, dan konsep dasar yang terkait dengan komunikasi publik. Kedua, refleksi penulis atas perkembangan dan penggunaan perspektif, teori, dan konsep dasar tersebut dalam kajian komunikasi publik. Ketiga, refleksi penulis atas beberapa isu komunikasi publik yang terkait dengan aktor dan komunikator publik dan juga yang dihadapi oleh organisasi-organisasi yang memiliki tanggung jawab moral mengelola isu dan kepentingan publik.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement