REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Sekitar 2.500 orang Yahudi Ukraina telah meminta untuk berimigrasi dan mengambil kewarganegaraan Israel. Setelah invasi Rusia di Ukraina, Badan Yahudi, yang menangani masalah imigrasi, membuat hotline khusus untuk membantu para pengungsi yang ingin pindah ke Israel.
Sejauh ini lebih dari 5.000 orang Yahudi Ukraina telah menelepon ke nomor hotline khusus tersebut. Setengah dari penelepon menyatakan minatnya untuk segera pindah ke Israel. Badan Yahudi sedang membangun enam stasiun pemrosesan aliyah di perbatasan Ukraina dengan Polandia, Moldova, Rumania dan Hongaria.
"Dari sana, mereka akan melintasi perbatasan ke Ukraina setiap hari, bersama dengan tim diplomatik Israel, kami terus membantu orang-orang Yahudi Ukraina yang ingin berimigrasi ke Israel," ujar pernyataan Badan Yahudi, dilansir Middle East Monitor, Selasa (1/3).
Badan Yahudi mengatakan, para imigran akan ditempatkan di sebuah hotel dekat Warsawa untuk sementara hingga mereka diterbangkan ke Israel. Setibanya di Israel, para imigran akan menerima perumahan sementara, dengan bantuan dari Kementerian Imigrasi dan Penyerapan.
Jumlah komunitas Yahudi di Ukraina mencapai sekitar 43 ribu orang. Namun hanya sekitar 200 ribu orang Yahudi Ukraina yang memenuhi syarat imigrasi berdasarkan Hukum Pengembalian Israel. Di bawah hukum tersebut seseorang yang memiliki satu orang tua atau leluhur Yahudi dapat berimigrasi ke Israel dan menjadi warga negara Israel.
Kementerian Imigrasi dan Penyerapan Israel sedang membuat persiapan untuk menerima sekitar 10 ribu imigran baru dari Ukraina dalam beberapa minggu mendatang, termasuk menyediakan perumahan dan bantuan keuangan. Tahun lalu, total 3.100 orang Yahudi Ukraina berimigrasi ke Israel.