Senin 07 Mar 2022 16:04 WIB

Pemerintah: Penonton MotoGP Sudah Vaksinasi Lengkap tak Perlu Tes PCR

Vaksinasi dosis kedua di Nusa Tenggara Barat (NTB) sudah lebih dari 70 persen.

Rep: Fauziah Mursid  / Red: Ratna Puspita
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang juga Koordinator PPKM Luar Jawa Bali mengatakan penonton MotoGP Mandalika yang sudah divaksinasi dosis penuh atau dua kali vaksinasi tidak perlu melakukan tes PCR maupun antigen. Ilustrasi
Foto: ANTARA/Ahmad Subaidi
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang juga Koordinator PPKM Luar Jawa Bali mengatakan penonton MotoGP Mandalika yang sudah divaksinasi dosis penuh atau dua kali vaksinasi tidak perlu melakukan tes PCR maupun antigen. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang juga Koordinator PPKM Luar Jawa Bali mengatakan penonton MotoGP Mandalika yang sudah divaksinasi dosis penuh atau dua kali vaksinasi tidak perlu melakukan tes PCR maupun antigen. Airlangga mengatakan, kebijakan itu sesuai arahan Presiden Joko Widodo dalam rapat terbatas tentang PPKM hari ini.

Kebijakan diambil karena cakupan vaksinasi dosis kedua di Nusa Tenggara Barat (NTB) sudah lebih dari 70 persen. "Tadi sudah mendapatkan arahan Presiden bahwa dengan dosis kedua sudah level di 70 persen, maka untuk penonton di Mandalika MotoGP yang sudah dua kali vaksinasi tidak perlu dites baik PCR maupun antigen lagi," ujar Airlangga dalam konferensi pers secara daring usai ratas tentang PPKM, Senin (7/3/2022).

Baca Juga

Airlangga mengungkap secara keseluruhan kesiapan MotoGP Mandalika, mulai dari cakupan vaksinasi yakni dosis pertama di NTB sudah 92,5 persen dan dosis kedua sebanyak 70,6 persen. Selain itu, pelaksanaan MotoGP Mandalika pada 18-20 Maret mendatang terus disiapkan, termasuk kesiapan teknis.

"Pengaspalan ulang kapasitas penonton adalah 60 ribu dan seluruh tiket sudah sold out terutama di hari ketiga di hari pertandingan atau race day," kata Airlangga.

Airlangga pun mengimbau seluruh masyarakat terus menjaga kedisiplinan protokol kesehatan maupun peduliLindungi. Dengan demikian, berbagai kebijakan pengendalian Covid-19 bisa terlaksana dengan baik.

Sebelumnya, Airlangga mengatakan, angka reproduksi efektif kasus Covid-19 di luar Jawa Bali mengalami penurunan signifikan. Meskipun angkanya sedikit di atas 1, penurunan hampir di seluruh pulau dari angka nasional 1,16 ke 1,09.

"Di luar Jawa Bali, Nusa Tenggara 1,14 Maluku 1,1, Kalimantan 1,10, Sumatera 1,09 Sulawesi 1,09, dan Papua 1,08," ujar Airlangga dalam konferensi persnya tentang rapat terbatas secara daring, Senin (7/3/2022).

Airlangga mengatakan, penurunan juga terjadi pada kasus konfirmasi harian di luar Jawa Bali. Hingga 6 Maret 2022, kasus di luar Jawa Bali sebanyak 8.158 kasus dibandingkan pada 23 Februari 2022 sebanyak 19.807 kasus yang menjadi puncak kasus di luar Jawa Bali. 

Sementara untuk kasus aktif, puncaknya terjadi pada 3 Maret 2022, yakni 183.482 kasus. Kasus aktif mengalami penurunan pada 6 Maret 2022, yakni 171.217 kasus aktif. 

Untuk kasus kematian, ada 91 kasus per Maret dengan case fatality rate (CFR) 2,61. "Sebagian besar adalah memiliki komorbid, lansia dan belum vaksinasi lengkap," katanya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement