REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Rusia menyampaikan kepada Israel mereka mengetahui keberadaan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy.
Media Israel Channel mengutip pejabat Israel, yang tidak mau disebutkan namanya, bahwa Rusia mengatakan kepada beberapa negara tidak ingin membahayakan Zelenskyy. Rusia ingin presiden Ukirana itu tetap hidup dan menangkapnya.
Tidak ada komentar dari pejabat Ukraina atas laporan tersebut. Pada Ahad, Perdana Menteri Israel Naftali Bennett bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Moskow dan Kanselir Jerman Olaf Scholz di Berlin dalam upaya menengahi gencatan senjata di Ukraina.
Sejumlah negara, termasuk Turki, juga telah menawarkan untuk menengahi konflik Rusia dan Ukraina untuk mengakhiri perang. Pada Ahad, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengadakan pembicaraan melalui telepon dengan Putin.
Perang Rusia di Ukraina telah disambut dengan kemarahan dari komunitas internasional, dengan Uni Eropa, Inggris, dan AS, antara lain, memberlakukan berbagai sanksi ekonomi di Moskow. Setidaknya 364 warga sipil telah tewas dan 759 lainnya terluka di Ukraina sejak Rusia melancarkan perang melawan negara Eropa Timur pada 24 Februari, menurut angka PBB, dengan jumlah korban sebenarnya dikhawatirkan akan lebih tinggi.
Lebih dari 1,5 juta orang telah meninggalkan Ukraina ke negara-negara tetangga, menurut badan pengungsi PBB.