Kamis 10 Mar 2022 06:43 WIB

Erdogan Ingin Hidupkan Dialog Politik dengan Israel

Presiden Israel Isaac Herzog melakukan kunjungan bersejarah ke Turki, Rabu (9/3/2022)

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Dwi Murdaningsih
 Presiden Israel Isaac Herzog (kanan) dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan (kiri) meninjau penjaga kehormatan selama upacara penyambutan di Ankara, Turki, 09 Maret 2022. Presiden Israel Isaac Herzog adalah presiden pertama yang mengunjungi Turki sejak 2007.
Foto: EPA-EFE/ STR
Presiden Israel Isaac Herzog (kanan) dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan (kiri) meninjau penjaga kehormatan selama upacara penyambutan di Ankara, Turki, 09 Maret 2022. Presiden Israel Isaac Herzog adalah presiden pertama yang mengunjungi Turki sejak 2007.

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengungkapkan, dia ingin menghidupkan kembali dialog politik dengan Israel. Hal itu disampaikan saat Presiden Israel Isaac Herzog melakukan kunjungan bersejarah ke Turki, Rabu (9/3/2022).

"Tujuan bersama kami dengan Israel adalah untuk menghidupkan kembali dialog politik antara negara kami berdasarkan kepentingan bersama, menghormati kepekaan timbal balik," kata Erdogan dalam konferensi pers bersama Herzog, dikutip Anadolu Agency.

Baca Juga

Erdogan mengungkapkan, kunjungan Herzog ke Turki akan menjadi titik balik baru dalam hubungan bilateral Ankara dan Tel Aviv. Menurut dia, penguatan relasi dengan Israel penting bagi stabilitas serta perdamaian regional.

Oleh sebab itu, Erdogan menekankan kepada Herzog tentang pentingnya mereduksi ketegangan di kawasan, termasuk menjaga visi solusi dua negara terkait konflik dengan Palestina. “Ada di tangan kita untuk berkontribusi pada pembentukan kembali budaya perdamaian, ketenangan, dan koeksistensi di wilayah kita,” ucapnya.

Pada kesempatan itu, Erdogan pun menyuarakan penentangannya terhadap praktik anti-Semitisme. Dia menegaskan, bahwa hal itu merupakan kejahatan terhadap kemanusiaan. Erdogan mengingatkan bahwa rakyat Turki dan masyarakat Yahudi telah hidup berdampingan sepanjang sejarah.

Sementara itu, Herzog mengatakan, kunjungannya ke Turki bertujuan meletakkan dasar bagi pengembangan hubungan persahabatan antara kedua negara. “Israel dan Turki dapat dan harus terlibat dalam kerja sama yang akan berdampak pada kawasan yang kita semua sebut rumah ini,” ujarnya.

Bulan lalu, Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu mengatakan, negaranya tidak akan mengabaikan komitmen dan dukungannya kepada Palestina. Hal itu disampaikan saat hubungan Turki dan Israel mulai mencair.

 "Setiap langkah yang kami ambil dengan Israel mengenai hubungan kami, normalisasi apa pun, tidak akan mengorbankan perjuangan Palestina, seperti beberapa negara lain," kata Cavusoglu, merujuk pada beberapa negara Arab yang telah melakukan normalisasi diplomatik dengan Israel pada 8 Februari lalu.

Dia tak menampik adanya sedikit perbaikan hubungan antara Turki dan Israel. “Sedikit normalisasi hubungan ini mungkin dapat meningkatkan peran Turki mengenai solusi dua negara (Israel-Palestina), sebagai negara yang akan berhubungan dengan kedua negara. Tapi kami tidak akan pernah memunggungi prinsip-prinsip inti kami,” ujarnya.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement