Sabtu 12 Mar 2022 17:30 WIB

UAH: Terorisme Bukan Masalah Indonesia, Itu Masalah Amerika dan Musuhnya

Dikampanyekan sehingga selalu dikaitkan antara teror, muslim, dan ajaran Islam.

Rep: Sadewo/ Red: Partner
Ustadz Adi Hidayat.
Ustadz Adi Hidayat.

Ustadz Adi Hidayat  (SUmber: tangkapan layar youtube)
Ustadz Adi Hidayat (SUmber: tangkapan layar youtube)

JAKARTA — Ustadz Adi Hidayat (UAH) memberikan penjelasan bahwa terorisme itu sebenarnya bukan problem Indonesia, tetapi masalah yang terjadi antara Amerika dengan musuh-musuhnya. Indonesia yang kebagian bersih-bersihnya.

Penjelasan soal isu terorisme yang selalu dikaitkan dengan Islam ini, disampaikan UAH dalam video youtube Adi Hidayat Official pada 28 Februari 2022. Dalam video itu, UAH sebenarnya bicara tentang Konflik Rusia Vs Ukraina. Tapi di dalamnya UAH juga menyinggung masalah trorisme.

UAH menjelaskan tentang perang kepentingan Amerika melawan Uni Soviet (saat itu). Amerika menciptakan milisi-milisi yang didesain untuk mengalahkan Uni Soviet. Setelah Soviet kalah muncul masalah baru, yaitu konflik antara milisi dengan AS, yang menghasilkan terorisme, yang sekarang kita kenal dan mendunia.

“Sebenarnya persoalan terorisme yang percikannya sampai di Indonesia bukan problem Indonesia, tapi problem yang terjadi antara AS dengan Afghanistan, yang juga pecahan (masalah) Amerika dengan Soviet. Jadi kita kebagian cipratannya. Kita kebagian bersih-bersihnya,” kata UAH dalam kajiannya.

Alih-Alih sekarang isu yang dibangun Arabisasi. Seakan-akan Arab yang mendatangkan persoalan. Seakan-akan Islam yang mendatangkan persoalan, dan sebagainya.

“Padahal kalau kita kaji intinya, ini adalah percikan-percikan persoalan yang bahkan bukan punya Indonesia. Yang punya masalah Amerika dengan Soviet, Terjadinya di Afghanistan, Yang dibikinnya Alqaida, Taliban. Lalu berkembang ke Irak, berkembang ke Siria. Dibikin ISIS. Siapa yang membikin ISIS? Amerika juga,” papar UAH.

Yang menjadi persoalan, lanjut UAH, ketika kombatan milisi-milisi tersebut menyebar ke tempat masing-masing, pulang ke negara masing-masing. “Karena masalahnya dengan Amerika, Amerika harus memberikan kesan ini musuh, ini bahaya, maka dibangunlah isu terorisme. Ini teroris Ini teroris...,” kata UAH.

Karena yang disebut teroris adalah alumni-alumni di wilayah Afghanistan, Irak, Pakistan, Siria, dan sebagainya. Dan karena menyebar ke tempat-tempat, tetapi berada dalam spektrum pertikaian Amerika dengan Soviet, yang menjadikannya sebagai proxy bahkan tempat persaingan dan peperangan militer.

“Ketika pecah inilah yang harus muncul, ini berbahaya, ini teroris. Maka secara tidak langsung, semua negara yang bersatu atau di bawah tekanan Amerika harus memberikan satu kesan yang sama. Kalau kata Amerika teroris, ya itu teroris,” kata UAH.

Lanjut UAH, harus disusun satuan khusus untuk menangani itu. Potensi-potensi yang bisa terjadi, yang bisa menghancurkan aset Amerika di beberapa tempat, termasuk di Indonesia. “Ini yang menjadikan sekarang kita sibuk mengatasi terorisme. Padahal kita lihat sebelum 2001 ke belakang, mana terjadi bom-bom meledak itu?. Mana ada isu terorisme?” ungkapnya.

Menariknya, lanjut UAH, isu terorisme selalu dilekatkan dengan muslim, ajarannya Islam. Dan kampanye yang dibangun sedunia, maka jika disebutkan Islam, disebutkan teroris, disebutkan terorisme maka tiga bagian ini selalu menyatu. Terorisme adalah muslim, terorisme bersumber dari Islam. “Itu yang mereka kesankan. Padahal yang punya problem adalah Amerika dan musuh-musuhnya. Indonesia tidak jadi bagian dari itu,” kata UAH.

Menurut UAH, kita harus cerdas. “Agama tidak mengajarkan teror, apalagi Islam. Akar kata Islam adalah mengacu dari kata Salam, yang artinya damai, tenteram, toleran, baik,” papar UAH.

UAH mempersilakan mengecek. Menurutnya, siapapun yang terafiliasi dengan terorisme itu sumber akarnya pasti akan mengakar pada konflik antara Amerika dengan Soviet, tidak jauh dari Afghanistan, Irak, Siria, Pakistan.

Simak Selengkapnya penjelasan UAH di Video di bawah ini, mulai menit ke 03.00 :

sumber : https://mlipir.republika.co.id/posts/74062/uah-terorisme-bukan-masalah-indonesia-itu-masalah-amerika-dan-musuhnya
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement