Ahad 13 Mar 2022 05:12 WIB

Ini Penjelasan PSI dari Mana Dapatkan Minyak Goreng untuk Bazar Rp 10 Ribu Per Liter

PSI menggelar bazar minyak goreng murah Rp 10 ribu per liter di Cibarusah, Bekasi.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Andri Saubani
Ilustrasi minyak goreng curah.
Foto: Republika
Ilustrasi minyak goreng curah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menggelar bazar minyak goreng dengan harga Rp 10 ribu per liter di Kecamatan Cibarusah. Ketua DPD PSI Kabupaten Bekasi, Muhammad Syahril menjelaskan dari mana PSI mendapatkan minyak goreng (migor) di tengah kelangkaan minyak yang dirasakan publik belakangan ini. 

"Banyak bertanya-tanya. Kok disaat minyak goreng langka, PSI Kab Bekasi bisa ngadain bazar minyak goreng dengan harga jual 10 ribu per liter? Padahal di Alfa, Indomart dan minimarket lainnya sering kosong, kenapa PSI Kabupaten Bekasi bisa ngadain bazar dengan rata-rata ratusan liter minyak goreng per titik?" kata Syahril saat dikonfirmasi, Sabtu (12/3/2022). 

Baca Juga

Syahril menjelaskan, bahwa dirinya dan tim mendapatkan minyak goreng dari beberapa pedagang tradisional yang tersebar di Kabupaten Bekasi. Dirinya mengaku mereka membeli ke lebih dari 10 pedagang secara bergantian. Selain itu harga yang dibayarkan ke para pedagang tersebut adalah harga jual saat ini (bukan harga subsidi pemerintah). 

"Rata-rata kami beli minyak goreng dari para pedagang dengan harga 17 ribu hingga 18 ribu per liter," ujarnya. 

Setelah dibeli, Syahril mengatakan pihaknya menjual kembali dengan harga yang mereka subsidi. Mereka mensubsidi harga minyak yang mereka beli dengan harga Rp 7 ribu sampai Rp 8 ribu per liter.

"Bahkan di salah satu kegiatan kami subsidi sampai 10 ribu per liter," ujarnya. 

Selain itu adapun dana subsidi tersebut adalah hasil urunan dari pengurus, kader dan juga simpatisan yang secara rutin mengirimkan donasi ke rekening DPD PSI Kabupaten Bekasi. "Dan puji syukur Alhamdulillah sampai saat ini sudah hampir 2 ribu liter kami jual dengan harga subsidi," ungkapnya. 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement