REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Banyak peristiwa agung dan penting yang harus umat Islam ingat di bulan Syaban. Peneliti dari Rumah Fiqih Ustaz Ahmad Zarkasih Lc mengatakan, dari fakta-fakta itu semua ketika masuk bulan Syaban, ulama menganjurkan kita untuk lakukan beberapa amalan.
Pertama memperbanyak puasa sunnah, sebagai pemuliaan syaban sekaligus mengikuti sunnah Nabi SAW dan juga sebagai bentuk persiapan datangnya bulan Ramadhan. Hanya saja, hal ini dalam pandangan ulama al-syafi’iyyah, bagi orang-orang yang tidak terbiasa puasa sunnah, anjuran puasa sunnah sya’ban hanya dilakukan sampai 15 Syaban saja.
"Setelah puasa tidak dianjurkan kecuali bagi mereka yang sudah punya kebiasaan puasa sunnah. Karena memang ada hadits yang sampai kepada kita tentang larangan berpuasa setelah 15 sya’ban," tutur Ustadz Ahmad Zarkasih Lc saat menjelaskan amalan di bulan Syaban, Ahad (13/3).
Kedua, memperbanyak shalawat kepada Nabi SAW mengingat bulan ini adalah bulan diturunkannya ayat perintah shalawat. Ketiga, memanjatkan hajat kepada Allah SWT baik hajat dunia maupun hajat akhirat.
"Dan ini adalah baik, karena Nabi SAW berdoa kepada Allah SWT untuk memindahkan kiblat, dan di bulan inilah Allah menjawab," katanya.
Karena itu, kita juga berharap ijabah Allah juga datang kepada kita sebagaimana kepada Nabi s.a.w. di bulan ini. Jadi, wajar jika kita benyak meminta hajat di bulan sya’ban yang mulia ini.
Keempat, melatih bacaan quran. Hal ini sebagai riwayat sayyidina Anas dimana kaum muslim banyak beralih kepada mushaf untuk membacanya, maka kita juga demikian. Menjadikan bulan ini sebagai ajang letihan serta pemantapan bacaan Alquran.
"Tujuannya agar nantinya masuk bulan Ramadhan dan banyak waktu yang bisa dimanfaatkan untuk mengkhatamkan Alquran, kita sudah siap dengan bacaan yang lancer karena sudah dilatih sejak bulan syaban," katanya.
Kelima berbagi kepada orang yang membutuhkan. Terlebih lagi jika itu adalah kewajiban seperti zakat dan juga kaffarat.
"Wallahu a’lam," tutup Ustaz Ahmad Zarkasih menutup kajiannya.