Ahad 13 Mar 2022 21:29 WIB

Masuki 2022, Himbara Kedepankan Kehati-hatian Saat Salurkan kredit

Anggota Himbara kedepankan kehatian-hatian karena masa pemulihan ekonomi

Rep: Novita Intan/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Nasabah melakukan transkasi melalui mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) Link di Jakarta. Bank Himpunan Milik Negara (Himbara) mencatat penyaluran kredit pada awal 2022 mengalami peningkatan cukup signifikan. Hal ini didorong masa pemulihan ekonomi yang sedang berlangsung akibat pandemi Covid-19.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Nasabah melakukan transkasi melalui mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) Link di Jakarta. Bank Himpunan Milik Negara (Himbara) mencatat penyaluran kredit pada awal 2022 mengalami peningkatan cukup signifikan. Hal ini didorong masa pemulihan ekonomi yang sedang berlangsung akibat pandemi Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Bank Himpunan Milik Negara (Himbara) mencatat penyaluran kredit pada awal 2022 mengalami peningkatan cukup signifikan. Hal ini didorong masa pemulihan ekonomi yang sedang berlangsung akibat pandemi Covid-19.

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk mencatat penyaluran kredit sebesar Rp 821,33 triliun pada Januari 2022. Adapun realisasi ini tumbuh 10,58 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya.

Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri Rudi AS Aturridha mengatakan sejalan dengan momentum pertumbuhan ekonomi, perseroan optimis kinerja kredit dapat tumbuh lebih baik. 

“Pada 2022 Bank Mandiri memproyeksi kredit tumbuh delapan persen dengan tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian,” ujarnya ketika dihubungi Republika, Ahad (13/3/2022).

Menurutnya dalam mendorong pertumbuhan bisnis, perseroan tetap terus menggali seluruh potensi yang ada terutama sektor-sektor yang mengalami pertumbuhan seperti perkebunan, industri makanan dan minuman, telekomunikasi dan berbagai sektor yang sesuai dengan risk appetite perseroan.

Sementara itu, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) mencatat penyaluran kredit tumbuh 7,3 persen pada Januari 2022. Adapun realisasi ini tumbuh double digit 14 persen khusus kredit mikro.

Sekretaris Perusahaan BRI Aestika Oryza Gunarto mengatakan pada tahun ini perseroan optimistis penyaluran kredit dapat tumbuh lebih baik dibandingkan dengan pencapaian tahun lalu. Perseroan menargetkan hingga akhir tahun ini, kredit dapat tumbuh sembilan persen sampai 11 persen. 

“Strateginya yakni dengan selective growth dengan fokus pertumbuhan pada segmen UMKM dan ultra mikro. Fokus penyaluran kredit BRI. Ke depan segmen UMKM khususnya sektor pertanian, industri pengolahan, perdagangan, aktivitas jasa keuangan, real estate, aktivitas kesehatan dan kesenian hiburan,” ucapnya.

Sebagai penyalur kredit terhadap UMKM terbesar di Indonesia, perseroan akan terus fokus terhadap pemberdayaan UMKM salah satunya melalui pembiayaan.  Sebagai informasi, pada kuartal IV 2021 tercatat portofolio kredit UMKM sebesar 83,86 persen dibandingkan dengan total penyaluran kredit BRI dan proporsi kredit UMKM BRI akan terus didorong naik 85 persen.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement