REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- PT PLN (Persero) merilis pembangkit listrik Energi Baru Terbarukan (EBT) berkontribusi sebanyak 36 persen untuk kelistrikan Sulawesi Bagian Selatan yang meliputi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat dan sebagian wilayah Sulawesi Tengah.
Pembangkit listrik EBT itu terdiri dari dua Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) dan lima Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) pada sistem kelistrikan Sulbagsel. General Manager PLN Unit Induk Wilayah Sulselrabar Awaluddin Hafid melalui keterangannya di Makassar, Ahad (13/3/2022), menyebut, area UIW Sulselrabar memiliki lima pembangkit listrik EBT yang semuanya berada di Sulawesi Selatan.
Lima pembangkit listrik tersebut dengan masing-masing kapasitasnya yakni PLTB Tolo Jeneponto 60 MW, PLTB Sidrap 70 MW, PLTA Bakaru 2x63 MW, PLTA 2B 2x50 MW dan PLTA Malea 2x45. "Ini pembangkit listrik di wilayah kami, tapi kalau untuk kelistrikan Sulbagsel, ada juga kontribusi dari PLTA Poso 1 4x30 MW dan PLTA Poso 2 3x65 MW," ujarnya.
Menurut Awaluddin, energi listrik saat ini sudah menjadi bagian yang sangat penting dan tidak terpisahkan dalam kehidupan setiap hari, sehingga PLN terus berkomitmen penuh dalam menjamin ketersedian listrik yang bukan hanya andal tapi juga bersih.
Pilar Green dalam Transformasi PLN juga terintegrasi dengan pilar Customer Focused, di mana PLN berusaha memberikan layanan terbaik dan berkualitas dengan pengalaman menggunakan listrik yang tidak hanya bersih, tapi juga mudah untuk diakses. "Hal ini dimungkinkan dengan aplikasi PLN Mobile yang bisa diunduh gratis dari Play Store dan App Store," ujarnya.
Belum lama ini, telah diresmikan dan pengoperasian dua PLTA terbaru yakni PLTA Malea bersama PLTA Poso. Dengan kehadiran dua pembangkit listrik EBT tersebut, akan membuat cadangan daya sistem Sulbagsel sebesar 591,5 MW, dengan beban puncak sistem kelistrikan sebesar 1.517,6 MW dan daya mampu sebesar 2.109,1 MW.
Kata Awaluddin, PLTA Poso dan PLTA Malea jadi bukti kontribusi aktif PLN dalam mencapai target bauran energi nasional dan target NDC dunia.