REPUBLIKA.CO.ID, BEIT HANOUN -- Sebanyak tujuh perempuan Badui dari Beit Hanoun, dusun Jalur Gaza utara mampu menentang tradisi dan memantapkan diri mereka sebagai tukang kayu. Dengan semangat dan berhati-hati, mereka menciptakan permainan edukatif dari kayu untuk sekolah.
Ini adalah hasil dari pelatihan yang diberikan oleh Zeina Association and Cooperative for Handicraft di Beit Hanoun, distrik paling utara Jalur Gaza. Pelatihan ini memungkinkan perempuan menangani peralatan bertukang dan mencari nafkah dengan aman.
Dilansir Middle East Monitor, Rabu (8/2/2022), Ghadeer Tayeh membuat mainan edukatif untuk anak berkebutuhan khusus, liontin kayu, dan kotak kemasan stroberi untuk petani, dengan gergaji geser. Banyak produk yang dibuat para wanita itu dulunya diimpor ke Gaza, tetapi sekarang bisa dibuat secara lokal.
Untuk menyempurnakan kreasi mereka, mereka menggunakan mesin geser, mesin amplas, mesin bor, dan gergaji bundar. Menurut Tayeh, para wanita sangat antusias untuk berpartisipasi dalam pameran internasional dan mengiklankan barang-barang mereka dalam skala global.
Namun, para perempuan tangguh ini masih menghadapi diskriminasi dan nyinyiran. “Kami mengatasi berbagai tantangan sebagai penduduk di wilayah desa Badui dengan adat dan tradisi yang sangat ketat, terutama karena kami bekerja dalam profesi yang hanya terbuka untuk laki-laki. Kami mendengar banyak komentar yang tidak menyenangkan,"
https://www.middleeastmonitor.com/20220308-women-carve-a-path-for-themselves-as-carpenters-in-gaza/