REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua DPR, Sufmi Dasco Ahmad, meminta agar pertemuan Wakil Ketua DPR, Abdul Muhaimin Iskandar (Cak Imin), dengan anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) beberapa waktu lalu tak dijadikan polemik. Sebab pertemuan tersebut tidak hanya dilakukan kepada Cak Imin, tetapi juga kepada pimpinan DPR lainnya.
"Silaturahmi itu tidak dilakukan kepada Cak Imin saja, kepada Mbak Puan, kepada wakil wakil pimpinan DPR yang lain termasuk saya. Ke tempat saya dulu sebelum ke Cak Imin justru, nah sehingga saya pikir itu tidak perlu dijadikan polemik," kata Dasco di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (14/3/2022).
Dasco mengatakan silaturahmi tersebut dilakukan secara terang-terangan. Ia pun menyambut baik silaturahmi yang dilakukan komisioner KPU-Bawaslu. Menurutnya hal tersebut sebagai tradisi yang baik dilakukan oleh para komisioner KPU-Bawaslu.
"Justru ini bisa kemudian dijadikan tradisi bahwa yang baru walaupun belum dilantik itu melakukan silaturahmi saja perkenalan dan sama-sama datangnya nggak sendiri sendiri," ujarnya.
Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Jazilul Fawaid sebelumnya mengkonfirmasi pertemuan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Abdul Muhaimin Iskandar (Cak Imin) dengan anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU), dan Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu). Dia membantah pertemuan tersebut digelar dalam rangka membahas penundaan pemilu.
"Tidak agenda khusus, apalagi membahas penundaan Pemilu," kata Jazilul kepada Republika, Senin (14/3).
Ia memastikan pertemuan tersebut merupakan pertemuan silaturahmi saja. Sehinggu menurutnya tidak ada etik yang dilanggar oleh para komisioner KPU-Bawaslu tersebut. "Tidak ada (pelanggaran etik)," ujarnya.
Sebelumnya diketahui Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar bertemu dengan Anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) beberapa hari lalu. Pertemuan itu diunggah di akun Instagram miliknya @Cakiminow.
"Penting! Kedatangan tamu-tamu penting, pengawal demokrasi yang fair adil dan akuntabel. Para anggota KPU dan Bawaslu. Ada yang kenal?," tulis Muhaimin dalam unggahannya.