REPUBLIKA.CO.ID, SUMEDANG--Polres Sumedang akan melakukan pengawalan terhadap pendistribusian minyak goreng di wilayahnya. Langkah tersebut dilakukan untuk mengantisipasi keterlambatan distribusi yang mengakibatkan kelangkaan minyak goreng dalam beberapa pekan tetakhir ini.
" Kami akan melalukan pengawalan dalam pendistribusian minyak goreng ke distributor dan agen. Ini untuk menghindari terjadinya pelanggaran. Apabila menemukan adanya penimbunan minyak goreng segera laporkan kepada kami," kata Kapolres Sumedang, AKBP Eko Prasetyo Robbyanto, dalam keterangannya, Selasa (15/3/2022).
Hal tersebut disampaikan Kapolres Sumedang melalui Kasi Humas, AKP Dedi Juhana usai melakukan pengecekan terhadap sejumlah gudang distributor di wilayahnya. Kapolres Sumedang, AKBP Eko Prasetyo Robbyanto, melakukan pengecekan ke sejumlah gudang distributor minyak goreng yang ada di wilayahnya. Langkah tersebut dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya kelangkaan migor yang mulai terjadi dalam beberapa bulan terakhir ini." Pengecekan dilakukan mengetahui ketersediaan minyak goreng di Kabupaten Sumedang," kata dia Dedi.
Pemeriksaan dilakukan ke sejumlah gudang minyak goreng yang ada di tingkat kecamatan. Diantaranya Kecamatan Jatinangor. Di kecamatan ini, kata dia, gudang distributor memiliki stock migor sebanyak 700 karton kemasan satu liter merk MG Jaya dengan harga Rp 13.000 per liternya. Menurut kepala gudang, distributor ini mendapat kiriman setiap bulannya sebanyak 7.000 karton yang akan distribusikan ke grosir, toko, serta pasar dan ritel lainnya wilayah Kabupaten Sumedang
Pemeriksaan juga dilakukan di gudang distributor Kecamatan Tanjungsari. Gudang ini memiliki stok yang sebanyak 19 karton kemasan satu liter merk Rosebrand dengan harga Rp 14.000 per liter. Pengiriman minyak goreng dilakukan sebanyak 30 karton apabila stock sudah habis.
Kapolres Sumedang memerintahkan Kasat Intel Polres Sumedang, AKP Tedy Triyono beserta Kapolsek Sumedang Utara, Kompol Ibnu Setiawan untuk memeriksan ketersediaan minyak goreng di gudang distributor di wilayahnya. Dari hasil pengecekan terdapat stok minyak goreng sebanyak 72 karton kemasan dua liter merk Fitri. Menurut keterangan kepala gudang, stok yang tersedia hanya cukup untuk satu hari dan pihaknya sedang mengusahakan pengiriman secepatnya dari pusat.
Pemeriksaan dilakukan ke gudang distributor Kecamatan Cimalaka. Dari hasil pengecekan di gudang tersebut stok minyak goreng kosong. Sudah sekitar dua minggu tidak pengiriman minyak goreng ke gudang tersebut.
Menurut AKP Dedi, dari hasil evaluasi stok minyak goreng yang ada tidak mencukupi permintaan pasar sehingga terjadi kelangkaan minyak goreng di wilayah Kabupaten Sumedang. " Masyarakat diimbau untuk tidak panic buying minyak goreng," kata dia.