Sabtu 19 Mar 2022 15:03 WIB

Kemenag Pastikan Aset Wakaf Terlindungi Jika Terkena Proyek Strategis Nasional

Kemenag memastikan aset wakaf tetap terlindungi jika terkena dampak pembangunan PSN

Ilustrasi Proyek Strategis Nasional (PSN). Kemenag memastikan aset wakaf tetap terlindungi jika terkena dampak pembangunan PSN.
Foto: ANTARA/Asprilla Dwi Adha
Ilustrasi Proyek Strategis Nasional (PSN). Kemenag memastikan aset wakaf tetap terlindungi jika terkena dampak pembangunan PSN.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Kementerian Agama (Kemenag) memastikan aset wakaf tetap terlindungi jika terkena dampak pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN). Hal itu disampaikan Analis Kebijakan Ahli Muda Subdit Pengamanan Aset Wakaf, Ditjen Bimas Islam Kemenag, Jaja Zarkasyi dalam talkshow yang disiarkan melalui kanal Youtube Bimas Islam TV, Jumat (18/3/2022).

Jaja memaparkan prosedur yang harus dilakukan nazir apabila aset wakafnya akan terkena PSN yaitu segera berkoordinasi dengan Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) Kabupaten/Kota. "Nanti ada tim dari Penyelenggara Zakat Wakaf (Gara Zawa) yang akan mengawal proses selanjutnya. Kami juga sudah menjalin hubungan dengan Kementerian ATR/BPN dan Kementerian PUPR untuk problem tersebut," terang Jaja.

Baca Juga

Jaja mengaku masih ada sebagian nazir yang belum mengetahui prosedur yang harus dilakukan terkait proses tukar menukar (ruislag) aset wakaf. Hal ini terjadi akibat kurangnya literasi tentang pengelolaan wakaf. "Bahkan di suatu tempat, ada masjid yang terkena proyek jalan tol, nazirnya malah membangun masjid baru lagi," ungkapnya.

Untuk penggantian tanah wakaf, nilainya harus melebihi dari objek wakaf sebelumnya atau minimal sama baik dari segi luas tanah maupun Nilai Jual Objek Pajak (NJOP). "Selain luas lahan pengganti yang harus sama dengan sebelumnya, ada beberapa pertimbangan lain yakni terkait akses ke lokasi pengganti dan kesepakatan antara nazir dengan masyarakat setempat," jelas Jaja.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement